Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari-hari Puisiku #41: Usai Mudik kemana

5 Mei 2022   00:00 Diperbarui: 5 Mei 2022   00:27 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari hari puisiku #41 dokpri

Tak pulang, rindu. Pulang, malu. Dilema terulang, keluhan basi yang meradang.

Diri ini sudah jungkir balik. Bekerja siang malam. Kadang sampai keok dan penyakitan. Paksa diri bak romusha. Bukan tak bersyukur, tapi capaian hasil ini, tak sebesar audit ghibah di kampung mudik.

Kalau aku, tak suka pura pura. Sangat mudah sandiwara. Ngaku tajir kayak crazy rich. Bisa diatur. Tapi kejujuranku, bak tai memalukan, dihadapan dewan agung para jawara rasan rasan.

Bertemu bukan kangen. Bukan silaturahmi. Tapi diukur punya apa. Bisa apa. Diaudit dulu dan sekarang. Yang bermasalah, jadi bahan lezat, yang maknyus dighibah. Usai mudik kemana 

Pamer saat mudik dianggap hebat. Kebanggaan palsu, dipuji setinggi langit di kampung. Apa berkah Ramadhan itu sukses replika, kemenangan Abal Abal. Menipu siapa? Itu tipu diri sendiri. 

Jika begini, usai mudik kemana? Persiapan sandiwara baru untuk tahun depan. Ditumpuk drama drama penuh kepalsuan. Apakah bahagiaku itu cuma kepalsuan?

Astagfirullah ....

Malang, 4 Mei 2022

Ditulis oleh Eko Irawan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun