Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Pelangi Rasa (Bagian 5): Teka-teki Tiada Pasti

9 Juni 2021   12:52 Diperbarui: 9 Juni 2021   13:03 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misteri rasa. Dalam samudra tak bertepi. Dalam cara yang berbeda. Menafsir kisah. Menakar rasa. Menalar keputusan. Teka teki tiada pasti.

Bagiku jangan dipermainkan. Jangan disembunyikan. Lebih baik berselisih diawal kisah. Daripada salah langkah. Hidup pahit yang diperumit. Cara mudah yang dibikin sulit.

Teka tekimu. Rahasia tersembunyi. Untuk apakah? Menunggu diriku salah dan dipersalahkan? Kadang rumit memahamimu. Tapi inilah seni rasa. Saat cinta menyatu dengan sakit hati. Dan dendam jadi jawaban yang meluluh lantakan kasih sayang.

Entahlah aku pasrah. Aku sudah usaha terbaik untukmu. Persembahan untuk kasih sayang. Yang terbunuh ego ego jahat. Pertarungan pihak lain. Yang kau bela untuk dibenarkan. Dan harus benar tanpa ada maaf lagi.

Jujur, ini mengiris luka dalam. Tak perlu dibahas lagi karena akan menambah luka. Semakin parah. Dan mati dalam kepalsuan. Sia sia sudah. Saatnya diakhiri. Dengan bendera damai. Agar nyaman hidup ini.

Malang, 9 Juni 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun