Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kunci Bahagia

19 April 2021   16:42 Diperbarui: 19 April 2021   17:26 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah bahagiamu. Antara ada dan tiada. Antara nyata dan ilusi. Bahagia itu abstrak. Tak bisa dilukis jelas. Tak bisa dibahas kata. Karena bahagiamu itu, dalam gembok.

Hidup kadang terkunci. Serba terlarang. Serba dicurigai. Prasangka dalam rasan rasan. Padahal itu hakmu. Tapi kau tak bisa memiliki. Karena terkunci.

Teori sampah. Buang saja. Sekarang tak perlu nasehat. Buat apa? Ideal sudah tak penting. Yang dibutuhkan sekarang itu, kunci. Untuk buka hidup sejati. Tanpa topeng.

Kadang aku ditertawakan. Dengan sinis. Seolah aku mainan lucu, yang bisa kau permainkan hidup sudah pahit, tambah diperumit. 

Mencari jawab. Untuk buka gembok. Kunci bahagia. Bukan di mana ada. Tapi itu harus ada. Itulah cinta. Tanpa cinta hidupmu tiada belas kasihan. Hatimu keras. Bahagiakah pemuja dendam? Para munafik yang menipu diri. 

Temukan cintamu. Walau sudah uzur sekalipun. Tuhan Saja Maha Pengasih. Kenapa umatnya pemuja balas dendam seluas samudra. Kapan bahagiamu. Karena bahagia ada, setelah ada cinta.

Malang, 19 April 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun