Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumah Tanpa Makanan

13 April 2021   20:48 Diperbarui: 13 April 2021   20:49 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan karena puasa. Bukan karena ramadan. Rumah tanpa makanan. Kebutuhan hidup yang tak ada. Meskipun hidup bukan untuk makan. 

Balada kehampaan. Hingga makan saja sulit. Siapa mau hidup kekurangan. Ketika rejeki diukur dengan uang. Ketika hidup tak menggenggam lembar lembar rupiah.

Haruskah marah, tapi pada siapa. Tuntutan hidup yang gagal dicukupi. Bukan malas usaha, bukan malas jemput tetesan berkah. Tapi hutang menjerat kisah. Tanpa ampun.

Rumah tanpa makanan. Tidurpun tak nyenyak. Mimpi pun jadi terlarang. Hidup yang pahit. Mimpipun jadi gelap. Sudah sulit. Tambah rumit.

Tak bakal ada yang percaya. Bagai anak ayam kelaparan dilumbung gabah. Dimakan tak boleh. Disuruh cari diluaran. Dalam kebodohan. Terjerat tuntutan. Dalam penjara kesalahan. Prinsip ideal yang tak berguna. Yang lalu, sudah berlalu.

Tak perlu disesali. Hanya kisah yang sudah terjadi. Disyukuri saja, walau sekarang jadi siksa. Melumpuhkan peradaban, dalam kebodohan, tanpa protes kemarahan. Diterima saja. 

Malang, 13 April 2021
Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun