Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mantra Kosong Tanpa Tulis

4 Desember 2020   07:05 Diperbarui: 4 Desember 2020   07:40 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri foto Eko Irawan

Mantra. Digdaya. Tanpa tanding. Tapi itu dahulu. Karena sang pewaris, tak bisa membacanya. Bukan karena ditulis dalam Palawa. Bukan huruf aksara Jawa. Bukan Arab Tanpa harokat. Tapi mantra kosong tanpa huruf.

Buku itu kosong. Hampa. Tapi bisa dibaca. Karena mantra bukan dituangkan disana. Dia ada dihati. Itulah sastra tanpa aksara.

Untuk dapatkannya dia dalam samsara. Jalan jauh menuju pesan guru. Puasa aneh hidup sengsara. Menyiksa diri untuk sebuah mantra.

Itulah yang dijaga. Makna hidup bukan rebahan. Tapi direbut dengan kata juang. Semangat membara. Seperti Agni, tapi kalem semilir seperti Bayu. Kokoh laksana gunung. Tapi sejuk seperti Tirta.

Jadilah samudra. Tempat bertanya. Indah dipandang, menenangkan pikir. Tapi Kokoh tanpa tanding. Itulah manta kosong tanpa tulis. Hilang tapi tetap ada. Tetap kuat ditengah badai.

Bismillah dengan IjinNya. Berjuang bersama doa. Melangkah yakin membuat karya. Memberi manfaat dan bukti nyata. Jadilah mantra. Temukan digdaya. 

Oleh : Eko Irawan, Malang, 4 November 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun