Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta yang Rumit

2 Desember 2020   13:31 Diperbarui: 2 Desember 2020   13:34 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri foto Eko irawan

Cinta itu rasa. Tentang perasaan. Bukan logika. Bukan matematika. Tapi sastra. Yang tumbuh. Mekar. Ceria. Berbunga. Tapi juga duka. Terluka. Tersakiti. Hingga dendam. Dan mantra sabda kesengsaraan.

Dua kutub berbeda. Menyatu dalam kasih. Meramu perbedaan. Meraba persamaan. Tentang watak. Sikap. Ijin orang tua. Aturan agama. Hingga ruwetnya hitungan kitab kuno. Tentang hari. Perjodohan dan pesan leluhur.

Cinta kadang tumbuh dipadang gersang. Tanpa air. Tanpa ijin. Dibatasi larangan. Pahit. Getir. Beracun. Dihina. Dirasani. Tapi cinta tetap tumbuh. Karena buta. Tak peduli. Saat Wahyu asmara bicara. 

Aku dan kamu yang akan jalani. Bukan mereka. Ini tentang pilihan hidup. Selalu ada resiko. Ketakutan. Keraguan. Gamang. Tak jelas. Tak bertepi. Tapi bahagia itu diperjuangkan bersama. Dalam janji cinta. Tak bisa hanya sepihak. Karena rasa tak bisa dipaksa. Tapi rasa akan tumbuh jika merawatnya berdua.

Norma bicara. Dana menyangga. Cinta itu saling dukung. Cinta itu saling menguatkan. Cinta itu relatif. Bukan untuk menang. Bukan untuk salah. Tapi bicara bersama. Cari solusi. Cari jalan keluar.

Namun ada ego yang merasa tertindas. Kesalahan yang tak termaafkan. Pernyataan yang dipertanyakan. Janji yang ditagih. Bukti yang dicari. Balas dendam yang dipelihara. Saling memusuhi dan membuat celaka. Kadang sihirpun ditebar. Untuk kepuasan palsu. Untuk kemarahan tak bertepi. 

Cinta itu komitmen. Saat tak ada ruang, ya sudahi saja. Jika sakit, kenapa dipertahankan. Daripada bertahan, tapi perang. Sia sia umur dibuang percuma. Hanya untuk berselisih. Menangpun sakit. Kalahpun lebih sakit. 

Cinta yang rumit. Jalani. Bukan dengan mengeluh. Syukuri apa yang sudah pernah baik. Jangan dihapus. Akui. Jangan kau dustakan yang pernah baik, walau tak sempurna. Jika salah, berbagilah maaf. Jangan dendam. Hidup terlalu mahal jika hanya untuk saling menyakiti. 

Memuja dendam akan membuat sengsara. Jiwa sakit. Hidup ngenes tanpa makna. Menolak berkah Yang Kuasa. 

Relakan saja jika sudah tak cocok. Tak perlu menambah beban. Lepaskanlah. Biarkan cinta berjalan, menemukan takdirNya. Jangan membuat drama. 

Cinta yang Rumit. Bukan untuk ditakuti. Bukan untuk dihindari. Bukan untuk dipertentangkan. Tapi perjuangkan bersama. Bahagia itu jerih payah bersama. Bukan tontonan. Karena disana Ada suka. Ada duka. Jika cinta, jalani bersama. Jika cinta sudah mati, ya sudahi saja. Tak perlu drama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun