Kali ini tak bisa kutahan lagi derai air mataku. Bukan air mata sedih, tapi air mata bahagia.
Lelakiku, walaupun aku tak pandai berkata-kata dan tak ada yang bisa kuungkap dengan kata-kata, tapi yakinlah bahwa engkaulah yang aku puja.
Tak pernah sebersitpun ada rasa sesal dan kecewa untuk mendampingimu sampai ujung usia.
Aku jadi tak sabar untuk segera bisa membaca novel cintamu lembar demi lembarnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!