"Siapakah wanita yang kau cinta itu?" tanyaku bergetar walau sudah kucoba sekuat tenaga untuk tetap tegar.
Tapi kamu terdiam.
Keheningan kurasakan kembali menyergap.
Desir angin makin terasa, namun tak kubiarkan diriku terisak walau kesedihan bagai badai yang memorak porandakan hatiku saat ini.
Lelaki yang kucintai telah membagi hatinya !!!
Tak cukupkah ketulusan dan segenap hati yang telah kuberikan kepadanya selama ini ?
Tak cukupkah cinta utuh yang telah kupersembahkan kepadanya selama ini ?
Kurasakan mataku semakin panas.
Lalu kamu berkata, masih dengan nada lembut, "Aku selalu jatuh cinta padanya. Dia kukenal lebih dari dua puluh tahun yang lalu dan aku tak bisa melupakannya."
"Apakah aku mengenalnya?" tak dapat kutahan lagi keingintahuanku.
Kamu mantap mengangguk.