"Bukankah setiap hari itu yang kamu lakukan?"
"Bukan menulis proposal atau laporan seperti biasanya."
"Lantas?" kugeser dudukku untuk lebih dekat ke dirimu.
"Aku ingin menulis novel." katamu dengan mata berbinar.
"Novel tentang apa?"
"Tentang cinta..." dapat kulihat matamu semakin berbinar
Seketika kurasa sepoi angin sore berubah menjadi puting beliung yang menghantam tubuhku.
Ini bukan dia yang kukenal selama ini.
Ini bukan suamiku yang telah menemaniku di hampir dua puluh tahun hidupku.
Seorang lelaki yang tegas dalam prinsipnya, selalu berbicara lugas dalam menyampaikan kehendaknya dan berambisi besar untuk mencapai keinginanya.
Seorang lelaki yang selalu menyuarakan kebenaran secara keras dalam menghadapi permasalahan-permasalahan sosial, dan ketidakadilan yang terjadi di depan matanya.