Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu Masih Percaya Cinta?

19 Oktober 2018   02:42 Diperbarui: 19 Oktober 2018   08:08 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini kulihat perias sedang mendandani bidadari. Ya, bidadari itu adalah Raina. Raina yang akan selalu menjadi bidadari di hatiku. Aku mencintainya dari awal bertemu hingga detik ini, detik dimana Raina akan menyerahkan jiwa dan badannya pada lelaki yang akan menjadi suaminya.

Hatiku sakit, sangat terluka. Tapi entah mengapa saat melihat Raina aku malah terdiam tak bergerak. Kuamati parasnya yang tidak bahagia. Seharusnya seorang calon pengantin tidak memiliki paras tertekuk seperti itu.

"Raina... " aku menyapanya.

Rupanya wanita itu sedang melamun dan tidak memperhatikan kehadiranku sedari tadi.

"Mas Anwar... "balasnya

Wanita yang kini dihadapanku, Raina Nisa Rahma, memakai kebaya putih yang membuatnya tampak bersinar, malah parasnya sendu.

"Kamu baik-baik saja kan?"

Ya Tuhan, aku ingin sekali memeluknya. Andai saja aku adalah suaminya, tak akan kubiarkan wanita di hadapanku ini menangis sedih walau hanya setetes airmata.

Wanita di hadapanku ini tidak mengangguk, tidak pula menggeleng.

"Raina kamu cantik" pujiku. Sungguh, aku tak pernah bisa berhenti mengaguminya. Wanita yang sederhana dan selalu membuat hatiku jatuh cinta.

Raina menunduk, aku tahu dirinya sedang berduka. Kalau memang Raina yang memutuskan untuk menikah, mengapa dirinya harus bersedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun