Mohon tunggu...
Ekanhyt29
Ekanhyt29 Mohon Tunggu...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Imigrasi Amerika Melarang Satu Keluarga Muslim dari Inggris Naik Pesawat Untuk Berlibur Ke Disneyland

24 Desember 2015   15:03 Diperbarui: 28 Desember 2015   14:52 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption="Disney land yang berada di Anaheim, California (28 mil dari Los Angeles)"]

Satu keluarga Muslim Inggris yang ingin mengunjungi Disneyland di Amerika Serikat dilarang naik ke pesawat di Bandar Udara Gatwick, London, oleh petugas imigrasi Amerika.

Mohammad Tariq Mahmood dan anggota keluarganya yang semuanya berjumlah 11 orang, didekati oleh Departemen Keamanan dalam Negeri Amerika Serikat ketika tengah antre untuk menaiki pesawat dengan tujuan Los angels (15/12).

Mahmood diberi tahu bahwa izin masuk ke Amerika dibatalkan dan ia beserta seluruh anggota keluarganya tidak di izinkan terbang.

Tak ada penjelasan secara spesifik dari Departemen Keamanan AS mengapa izin masuk ke Amerika tiba-tiba dibatalkan.
“Mereka berpikir warga muslim menjadi ancaman keamanan di Amerika,” Kata Mahmood kepada koran inggris The Guardian.
"Karena saya punya jenggot dan kadang-kadang memakai pakaian Islam, saya dicegat dan diperiksa," kata Mahmood kepada BBC.
"Saya rasa itu bagian dari peraturan penerbangan," lanjut dia.


Keluarga Mahmood juga di beri tahu bahwa uang tiket penerbangan senilai £9.000 atau setara dengan Rp 183 juta tidak bisa diambil kembali. Ia mengaku harus menabung berbulan-bulan untuk dapat berlibur ke Disneyland dan mengunjungi keluarga yang tinggal di California, kata Mahmood.

Hal ini diduga karena tengah merebaknya islamophobia di kalangan masyarakat Amerika setelah berbagai aksi kekerasan yang mengatas namakan Islam, dan dipicu juga pernyataan dari Capres AS dari partai republik yaitu Donald Trupm yang meminta pemerintah AS untuk sementara melarang warga muslim berkunjung ke Amerika karena khawatir tejadinya serangan ekstrim .
“Namun, sampai kami mampu mengetahui serta memahami masalah ini dan seberapa besar bahayanya, negara kita tidak bisa menjadi korban serangan mengerikan dari orang-orang yang meyakini jihad dan tidak punya pemahaman atau rasa hormat terhadap nyawa manusia,” kata Trump.


Gedung Putih langsung mengeluarkan pernyataan sesaat setelah Trump mengimbau langkah penghentian yang ‘total dan komplet’ bagi kaum muslim.


Pernyataan Trump, menurut Gedung Putih, tidak mencerminkan Amerika.


Kasus ini mendapat perhatian dari salah satu anggota parlemen lokal dari partai oposisi utama di London, yaitu Stella Creasy lalu ia mendesak Perdana Mentri David Cameron secara resmi untuk meminta penjelasan kepada para pejabat Amerika mengapa makin banyak keluarga muslim inggris yang dilarang masuk ke Amerika “tanpa alasan yang jelas”.

Juru bicara perdana mentri Cameron mengatakan akan merespons dan menyelidiki permintaan creasy, sebelum ia mengecam kebijakan trump sebagai “memecah belah dan salah”.
Tapi sayangnya Kantor Kedutaan Amerika di London hingga Rabu (23/12) pagi belum memberikan keterangan apapun terkait masalah tersebut.

Jika di lihat dari segi ilmu komunikasi hal ini termasuk dalam komponen-komponen komunikasi yaitu efek atau hasil. Seperti yang di kutip dari buku PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI yang di tulis oleh suryanto, S.sos., M.si. pengertian efek atau hasil yaitu, akhir dari proses komunikasi, yang berupa sikap dan tingkah laku seseorang yang di jadikan sasaran komunikasi, sesuai atau tidak sesuai dengan yang di lakukan. Jika sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, berarti komunikasi berhasil, demikian pula sebaliknya.

Disini bisa kita lihat dari pernyataan capres Amerika Serikat Donald Trump yaitu, meminta pemerintah AS untuk sementara melarang warga muslim berkunjung ke Amerika karena khawatir tejadinya serangan ekstrim .

Dan permintaan tersebut di tanggapi dan di setujui oleh pemerintahan AS, sehingga apa yang di inginkan Trump di lakukan oleh pemerintah. Maka bisa di katakan komunikasi yang di lakukan Trump berhasil. Dan hasilnya pemerintahan AS untuk saat ini melarang warga muslim untuk berkunjung ke Amerika Serikat.

Ada pula efek dalam konteks komunikasi personal, yaitu efek yang di rasakan oleh warga muslim yang menimbulkan pendapat atau pemikiran tersendiri terhadap masalah tertentu.

Seperti yang di alami oleh keluarga Mahmood, karena ia dan keluarganya tidak di izinkan terbang untuk berlibur ke Disneyland Amerika. Maka munculah pendapat dan pemikiran sendiri dalam diri Mahmood atau dalam ilmu komunikasi di sebut juga Personal Opinion (pendapat pribadi). Mahmood berfikir bahwa penyebab ia dan keluarganya tidak di izinkan terbang adalah karena ia dan keluarganya adalah warga muslim dan warga muslim menjadi ancaman keamanan di Amerika. Mahmood juga berfikir Karena ia punya jenggot dan kadang-kadang memakai pakaian Islam, oleh sebab itu ia di cegat dan di periksa, ataupun ia merasa itu bagian dari peraturan penerbangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun