Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Demi Kau, Kelak Kota Ini Menjadi Hutan

27 April 2019   23:01 Diperbarui: 28 April 2019   13:09 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rambut menjulur di atas bahu

Sepasang kaki berjalan tanpa kasut

Berkenalanlah satu sama lain
Si lelaki berkata: aku tanpa nama

Sambil menunjuk ke arah lebat pohon meranti: singgah ke sana, itu rumahku


Bola mata remaja itu saling memandang

Perempuan itu jatuh cinta dengan alasan lain.

Butuh waktu dua jam untuk menyempurnakan proses pandangan pertama.

III

Jatuh cinta adalah sebuah konteks

Sehingga beberapa alasan perempuan kadang-kadang membingungkan

"Aku tidak mau tinggal di sini. Ikutlah bersamaku ke kota."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun