Sukarno pernah mengatakan, persatuan adalah tuntutan sejarah dan Moh Yamin mengatakan, cita-cita persatuan Indonesia bukan omong kosong. Maka membangun persatuan di era pemerintahan Prabowo, menjadi hal yang tidak terelakkan.
Kesadaran untuk menjaga persatuan harus diawali dari elit bangsa atau pimpinan politik yang punya kesadaran dan cinta bangsa. Tak terkecuali Puan Maharani selaku elit PDI Perjuangan, anak dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Kehadiran Puan sebagai stabilitasator politik, merupakan implementasi dari jiwa nasionalisme yang menjadi ideologi Sukarno selaku founding father bangsa. Yakni tata pergaulan yang guyub dan egaliter. Tata pergaulan yang mengedepankan semangat persatuan.
Mengikuti jalan nasionalisme sejati, mungkin itulah pilihan politik Puan Maharani dalam menatap masa depan bangsa. Mengesampingkan rivalitas politik, membangun stabilitas dan mengedepankan persatuan. Demi keutuhan bangsa dan kesejahteraan rakyat.
Kita meyakini jalan nasionalisme juga di menjadi pilihan politik seorang Prabowo, Jokowi dan SBY untuk bisa bergandengan tangan, di tengah dinamika sosial politik yang terjadi di bangsa ini.
Pada akhirnya kita berkesimpulan kebersamaan para negarawan menjadi momentum yang baik, untuk terus merajut semangat persatuan yang rentan tersegregasi. Dinamika politik boleh saja, tapi jangan sampai memecah belah bangsa.
Soal pentingnya membangun hubungan yang harmonis dalam kepemimpinan nasional, disampaikan oleh Presiden Prabowo. Bahwa perbedaan dan tantangan akan selalu ada. Tetapi solusi terbaik harus selalu diutamakan, demi kepentingan rakyat.
Karena sejatinya dalam politik, tidak ada yang dikalahkan atau dimenangkan. Yang ada hanyalah kebersamaan untuk bergotong royong membangun masa depan bangsa.
Sebagaimana dikatakan Puan Maharani lewat media sosialnya, bahwa semoga seluruh rangkaian acara retret dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, dalam bergotong royong membangun bangsa.
Sejatinya Puan Maharani hendak menegaskan, bahwa politik itu soal kebersamaan untuk kesejahteraan rakyat. Sebagaimana jargon dari semua parpol dan elit bangsa. Rasanya para negarawan sebagai bagian dari rakyat, meresapi benar adagium tersebut.