Jika saja Gubernur Rusdy Mastura mengganggap sektor Maritim dengan fokus pada Tol Laut sangat penting bagi Sulteng, maka Gubernur perlu memaksimalkan kinerja jajarannya. Atau jika diperlukan Gubernur dapat mengangkat Tenaga Ahli yang khusus menangani bidang Kemaritiman dengan tujuh aspek potensial yang dimiliki. Dimana Tenaga Ahli dapat berperan sebagai konseptor, administrator sekaligus eksekutor dalam membangun sinergi dengan lintas stakeholder.
Salah satu yang perlu di dorong Pemprov Sulteng agar memanfaatkan program Rumah Kita dan Gerai Maritim yang diluncurkan Kementerian Perhubungan guna mengurangi disparitas harga dengan merancang sentra logistik pada wilayah 3T. Dimana keberadaan Rumah Kita dan Gerai Maritim bertujuan menampung barang barang agar harga tetap stabil.
Untuk kelancaran program tersebut Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan, BUMN serta Pemerintah Daerah yang punya political will terhadap kemajuan daerahnya. Berdasarkan data yang ada pelaku Gerai Maritim di Sulteng baru berada di Kabupaten Banggai 1, Parigi Moutong 3, Morowali 3 dan Morowali Utara sebanyak 1 Pelaku.
Dampak Tol Laut jika dapat diwujudkan secara efektif di daerah, tentu akan berdampak pada kemajuan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Apalagi tantangan Rusdy Mastura sebagai Gubernur baru adalah bagaimana Sulteng bisa keluar dari sepuluh besar Provinsi termiskin di Indonesia.
Dalam hal ini Gubernur tidak bisa bekerja sendiri, namun harus bersinergi dan melibatkan lintas stakeholder termasuk dengan para Wakil Rakyat yang ada di Senayan yang memiliki kemitraan dengan Kementerian. Agar turut serta memperjuangan kepentingan daerah Sulteng.