Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mewujudkan Tol Laut di Sulawesi Tengah

27 Agustus 2021   10:35 Diperbarui: 27 Agustus 2021   17:39 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bongkar muat logistik di Pelabuhan Salakan Sulteng. Doc Pri

Bentuk perhatian tersebut tentu saja lewat dukungan program Tol Laut, berupa ketersediaan sarana kapal dan pelabuhan yang bertujuan terciptanya konektivitas pada daerah 3T. Serta mendukung lancarnya distribusi logistik dan menekan disparitas harga antar wilayah.  

Selama berjalan lima tahun sejak 2016, telah terjadi sejumlah capaian dalam pelaksanaan program Tol Laut. Yakni berupa  peningkatan konektivitas baru pada daerah 3T, bertambahnya jumlah pelabuhan singgah, meningkatnya distribusi logistik serta menurunnya disparitas harga di beberapa daerah.


Komitmen Presiden Jokowi  menjadikan Tol Laut sebagai sebuah Konsepsi Indonesia yang melihat laut sebagai pemersatu bukan sebagai pemisah, telah diwujudkan dalam bentuk Kebijakan Maritim. Dimana ditujukan untuk mempercepat keadilan dan pemerataan di seluruh Indonesia. Pembangunan infrastruktur menjadi kunci penting untuk mendorong perekonomian, meningkatkan daya saing produktivitas dan pemerataan pembangunan.

Dalam buku Jokoway; Jalan Kepemimpinan Jokowi, telah tertuang dengan jelas apa saja program Tol Laut  lewat Kementerian Perhubungan yang sudah direalisasikan sejak tahun 2016. Dimana meliputi pembangunan pelabuhan penyeberangan, pembangunan kapal penyeberangan, pengembangan pelabuhan non komersial, pengadaan kapal perintis, penyelenggaraan angkutan laut tetap serta pelayanan lintas angkutan laut perintis di Indonesia.

Untuk mendorong keadilan pembangunan lewat program Tol Laut  di wilayah Timur Indonesia telah ditetapkan percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masuk dalam RPJMN 2020-2024 lewat Perpres Nomor 109 tahun 2020. Dimana untuk pulau Sulawesi, PSN meliputi pengembangan pelabuhan Internasional Bitung di Sulut, Makassar New Port di Sulsel serta pengembangan pelabuhan Teluk Palu di Sulteng.

Sebenarnya salah satu program yang diusulkan Pemprov Sulteng tahun 2019 lalu  untuk masuk dalam RPJMN 2020-2024, adalah pembangunan Pelabuhan Feri serta Jalan Tol Tambu - Kasimbar. Dimana program ini dimaksudkan untuk kesiapan Sulteng sebagai pintu gerbang Ibukota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.

Gubernur Sulteng Rusdi Mastura. Doc Adm Pimpinan Pemprov Sulteng
Gubernur Sulteng Rusdi Mastura. Doc Adm Pimpinan Pemprov Sulteng

Diharapkan dengan program ini akan menjadi Tol Laut di Sulteng yang memudahkan dan mengefisienkan distribusi logistik dan penumpang dari Teluk Tomini ke Selat Makassar terus ke IKN baru di Kaltim. Namun usulan program belum terakomodir dalam RPJMN 2020-2024. Jika saja Gubernur Rusdy Mastura melihat program ini strategis dan bisa berdampak positif buat Sulteng kedepan, maka Gubernur dapat melobi Pemerintah Pusat agar bisa menggolkan usulan itu menjadi program Tol Laut di Kementerian terkait.

Dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Kaltim hari Selasa lalu, bersama Menteri Pertahanan Prabowo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di jalan Tol Balikpapan-Samarinda, menyempatkan mendiskusikan dimana letak pelabuhan yang cocok di IKN baru nantinya. Kelak jika IKN baru sudah terealisasi, dan Selat Makassar menjadi selat tersibuk di Indonesia, maka  dari jauh jauh hari Pelabuhan Internasional di Bitung dan di Makassar yang akan menjadi penyangga utama buat pelabuhan IKN, jika infrastruktur pelabuhan di Sulteng belum memadai.  

Letak strategis antara Laut Sulawesi dan  Teluk Tomini inilah yang dilihat oleh Fadel Muhammad saat menjabat Gubernur Gorontalo, sebagai faktor endowment yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing. Letak Provinsi Gorontalo yan diapit oleh Manado di Utara dan Makassar di Selatan harus mampu memanfaatkan keunggulan letak geografisnya.

Guna meningkatkan daya saing dua komoditi unggulan jagung dan perikanan saat itu, Gorontalo perlu dukungan infrastruktur yang memadai terutama fasilitas pelabuhan agar mobilitas kedua komoditi itu lancar. Menurut Fadel dalam bukunya Reinventing Local Government; Pengalaman Dari Daerah, kemajuan sebuah daerah tidak bisa dilepaskan dari keberadaan simpul distribusi barang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun