Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sofa

28 Februari 2020   02:45 Diperbarui: 28 Februari 2020   04:17 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Monika mendapatkan alamat kantor  dari penjual mebel. Dia mengatakan pada penjual mebel akan mengecek ke kantor itu dulu.

**

Mendatangi alamat kantor yang ternyata libur di hari kerja. Apa pindah? pikirnya, ruangan yang  disewa di antara perkantoran. Baru saja dia akan pergi, seseorang menanyakan keperluannya dan Monika mengatakan akan mengantarkan mebel yang dipesan. Orang itu ternyata petugas jaga yang mengatakan bahwa kantor itu ditutup untuk waktu tak terhingga karena pemiliknya pergi.

Monika meminta alamat rumah pemilik kantor itu, tetapi petugasnya mengatakan pemiliknya sudah meninggal belum lama  dan masih dalam kasus persidangan untuk terdakwanya. Monika menanyakan siapa pemilik kantor itu.

Wajah Monika memucat, tubuhnya bergetar dan nyaris pimgsan. Dia terduduk di lantai depan ruangan persewaan kantor itu. Pemilik kantor itu istri temannya, wanita yang terbunuh, pemesan sofa itu Ardi , suami Monika. Apa hubungannya? Sesuatu yang membuat jantungnya berdebar dan hampir terhenti.

Dia membuka media sosial istri  temannya itu dan bertanya pada petugas tadi apakah benar itu orangnya. Petugas itu mengiyakan  dan mengatakan bahwa sayang sekali karena pemilik kantor itu akan berulang tahun di sebuah tempat pada tanggal 29 Februari dan sudah menyebar undangan dan mengumunkan kehamilannya.

**

Monika mengecek lagi media sosial wanita  tersebut, saat berada di rumah. Mengamati apa yang dipakainya. Mengingat semua percakapan dengan teman lamanya.

Kunci diperoleh, wanita itu memakai bros yang sama persis yang ditemukan oleh Monika di ruang tamunya.

Pemesan sofa adalah Ardi untuk kantor wanita yang terbunuh tadi.

Teman lamanya pernah menceriterakan bahwa dirinya divonis mandul oleh dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun