Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sofa

28 Februari 2020   02:45 Diperbarui: 28 Februari 2020   04:17 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dia pergi ke toko tempat mebel yang dulu dipesannya untuk  melihat hasilnya, seharusnya sudah jadi hari ini, lebih baik dia langsung datang.

Di show room itu  ada dua sofa yang sama yang sama bentuknya , namun berbeda warnanya. Dia bertanya siapa pemesan sofa yang satunya, petugas lalu mengecek  nama pemesannya. Ardi suaminya , untuk kantor. Wah hebat pikirnya senang, sofa rumah dan sofa kantor sama tetapi dikirim beda tanggal. Tanggal 29 februari . Seminggu lagi pikirnya. 

Monika pulang dan sofa akan dikirim esok harinya setelah rumahnya siap untuk diisi sofa itu. Dia membereskan sendiri  isi  laci meja sofa lama yang tidak pernah dia buka. Dirinya berfikir laci tersembunyi itu kosong . Jantungnya berdebar kencang ketika menemukan sesuatu yang berkilau, berlian di bawah sofa. Tubuhnya lemas dan lunglai, bros itu bros mahal dan bukan miliknya. Dia tidak punya uang untuk membeli bros dengan merek ternama itu.

Monika memandangi bros itu dan satu kesadaran yang terlambat, ada seorang wanita yang masuk ke ruang tamunya saat dia tidak ada. Siapa? Banyak tamu wanita, tetapi rata-rata duduk di kursi teras, sofa ruang tamu nyaris tak pernah tersentuh karena sudah tidak begitu menarik warnanya juga.

Seorang wanita dengan bros Cartier, bukan wanita sembarangan. Bros yang terselip di pojok sofa , bagaimana bisa?Kecuali...

Monika menangis sendirian ketika Ardi tidak bisa dihubungi sama sekali. Ardi pasti berselingkuh di belakangnya, dia tidak menyadarinya karena merasa terlalu nyaman dan percaya. Siapapun wanita itu pasti sangat hebat hingga diajak ke rumahnya.

**

Lima hari Ardi tidak bisa dihubungi sama sekali. Pikiran Monika mendua antara kecurigaan bahwa Ardi berselingkuh dan dia harus menolong teman lamanya dari jeratan hukum karena tahu persis bukan temannya itu pelaku pembunuhan. Monika tidak tahu caranya , dia sedang bingung.

***

Sofa miliknya sudah diantar dan tiga hari kemudian Monika mendapat telepon dari penjual mebel mengenai sofa yang satunya, yang akan dikirim ke sebuah kantor.

Sebuah kantor? Bukan kantor Ardi? Lalu kantor siapa?Aneh lagi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun