Mohon tunggu...
dyah imani
dyah imani Mohon Tunggu... Guru - guru

seorang guru di SDIT Anak Sholeh Sedayu Bantul. ibu dari 3 orang putra. kesehariannya berada di sekolah membersamai para siswa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gerimis

8 Maret 2024   19:14 Diperbarui: 8 Maret 2024   19:21 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rinai gerimis pada sebuah senja

Riuh rendah suara tetesannya

Menghantam bentala

Memekakkan telinga

Sekian lama rintikmu tak juga reda

Awan yang bergelayut runtuh seketika

Semakin ruah mengguyur semesta

Hingga aku mulai terhanyut dalam gempitanya

Kini gerimis temaniku tuk merenung

Pada kenangan yang tak berujung

Sebuah kerinduan yang mengepung

Bahkan melodi gerimis tak mampu membendung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun