Mohon tunggu...
Wiwit SHM
Wiwit SHM Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Menjadi Istri dan Ibu yang terbaik buat keluargaku tercinta. Silahkan follow blog saya http://www.blogger.com/wiwitsuhaimi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian Beralaskan Bambu

30 November 2012   14:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:25 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1354285952731372315

Aquarius1.com(google)

.

Kusapa dirimu lewat puisiku

saat lembayung senja telah berlalu

diranah kompasiana nan lalu

tak kusangka bertemu kamu

dikanal fiksi bagiku satu

lirikan mata mendelik sayu

bersinar binar bak berkilau

bagai sepasang burung bangau

terbang hinggap diranting kayu

disinggasana istrinya arab badu

.

apalah artinya diriku

merayu aku tak mampu

menyentil mata dikedip satu

dimatamu aku diam membisu

diamku bukan begitu

ingin kuraih senyum dihatimu

mengajak senyum aku malu

rangkuh aku jadi temanmu

bagimu dan kompasianer itu

.

bukan aku pandai merayu

seperti anak meminta susu

pada ayah dan juga ibu

mengais rezeki seakan tak mampu

menangis anak tersedu-sedu

dipuing istana beralaskan bambu

dihuni rayap atau rajanya kutu

hidup bagai sekeras batu

mematuk hingga berpalu-palu

tiada orang yang tahu

.

oh...angin yang membubu..dengar nyanyian pilu anak itu..pada siang dan malammu..lidah seakan kelu..tangan setengah kaku..kemana jiwakan meramu..semua mata terpejam selalu..telinga berdengung bisu..tiada satu yang membantu..itulah siperengkuh maha meru..yang tak mau tahu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun