Mohon tunggu...
Dwiroso Dwiroso
Dwiroso Dwiroso Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sisa Harapan

24 November 2022   14:34 Diperbarui: 24 November 2022   14:37 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lirih

Dalam perih

Betapa bertahun-tahun ku impikan

Tatanan hidup yang harmoni

Berkeadilan

Dan berkesejahteraan

Ide yang terus berdenyut dalam nadi kebebasan 

Tak terpenjara 

Dalam sistem profan

Kalian yang duduk dalam dzikir

Kalian yang merenung dalam pikir

Mengalirkan angin kebebasan substansi

Mengumpulkan puing-puing masa kebangkitan

Membangun kembali epistemologi

Setelah kehancurannya...

Itulah harapan yang masih tersisa...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun