Mohon tunggu...
Rizki Alif Al Hikam
Rizki Alif Al Hikam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Mahasiswa Program Studi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jakarta Sisa Pemain Inti, Emang Benar?

16 April 2024   09:57 Diperbarui: 16 April 2024   10:04 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Rizki Alif Al-Hikam

Siapa yang tidak kenal Jakarta? Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata Jakarta? Kota paling maju yang ada di Indonesia. Meskipun saat ini statusnya tidak lagi menjadi ibu kota, namun eksistensinya tetap terjaga. Setelah menjalankan ibadah puasa selama 30 hari, tentunya Hari Raya Lebaran menjadi hari yang paling dinanti. Lebaran seringkali identik dengan pulang kampung, atau yang biasa disebut dengan "mudik". 

Dilansir dari CNBC Indonesia per tanggal 8 April 2024, sebanyak 1,1 juta orang meninggalkan Jabodetabek. Jakarta sisa pemain inti merupakan akronim dari orang-orang Jakarta atau orang yang merantau ke Jakarta, mereka mudik ke kampung halamannya. Pemain inti, berarti sisa orang asli Jakarta (orang Betawi) yang kampung halamannya memang di Jakarta.

Menjelang hari raya lebaran, media sosial TikTok ramai dengan video jalanan Jakarta yang sepi. Tidak seperti biasanya yang macet, padat, dan berpolusi. Bahkan sampai beberapa hari setelah lebaran, setiap sudut jalanan Jakarta masih terbilang sepi. Setiap tahun ketika lebaran, Jakarta seperti kehilangan sebagian besar pemain intinya yang menyebabkan sejumlah wilayah di Jakarta terasa sepi dari biasanya. Namun, bukan berarti kota ini benar-benar mati.

Apakah Jakarta benar-benar sepi? Bukannya justru ramai, terutama Commuterline Jabodetabek? Kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek alami lonjakan penumpang setiap libur Lebaran. Data dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) per 11 April 2024, jumlah penumpang KRL mencapai 339.022 orang. Hal ini karena banyak destinasi yang cocok untuk disinggahi ketika libur lebaran bersama keluarga, teman, hingga pasangan. 

Peron stasiun hingga gerbong begitu penuh dengan penumpang. Desak-desakan di dalam gerbong sudah menjadi tradisi Commuterline Jabodetabek. Banyak yang sudah antre ingin naik ke dalam gerbong ketika kereta berhenti, namun tidak jadi karena di dalam gerbong sudah penuh, terpaksa mereka harus menunggu kereta selanjutnya.

Ani Tri Handayani (19), salah seorang penumpang KRL juga merasakan hal yang sama. Ia desak-desakan di dalam gerbong karena sangat padat. Ia naik dari Stasiun Kranji dan ingin pergi ke Stasiun Sudirman.

"Padat dan ramai banget KRL apalagi pas libur lebaran gini, saya rasa yang memadati juga warlok (warga lokal) Jakarta nih, mungkin banyak destinasi wisata yang di tengah-tengah kota, di dalem KRL juga penuh sampe enggak bisa gerak, yang mau turun aja susah karena keburu kedorong sama yang mau naik," jelasnya.

Per tanggal 13 April 2024, KAI Commuter mencatat penumpang Commuterline Jabodetabek mencapai 10.119.252 orang. Penumpang KRL ini didominasi oleh penumpang yang membawa anak dan keluarga untuk sekedar berwisata. Ada beberapa faktor yang membuat KRL selalu ramai, terutama saat libur lebaran. Salah satunya karena KRL merupakan salah satu sarana transportasi massal yang paling efisien dan ekonomis di Jakarta. Selain itu, banyak kawasan wisata di sekitar stasiun sehingga banyak masyarakat yang memilih berwisata menggunakan KRL.

Beberapa destinasi wisata yang dekat dengan stasiun diantaranya adalah Monas. Jika kamu naik KRL dari lintas Bogor, kamu tidak perlu transit dan bisa langsung turun di Stasiun Juanda atau Stasiun Gondangdia, selanjutnya kamu bisa jalan kaki atau menggunakan angkutan umum lainnya. Kalau kamu naik KRL dari lintas Bekasi, kamu harus transit di Stasiun Manggarai kemudian pindah ke peron 9, 10, 11, dan 12 di lantai 2 Stasiun Manggarai, kemudian naik KRL tujuan Jakarta Kota. 

Data dari KOMPAS.com, pada hari kedua lebaran, tercatat sebanyak 31.026 orang mengunjungi Monas. Selain Monas, ada Kota Tua. Kota Tua menawarkan berbagai pusat wisata, seperti Museum Batavia, Museum Bank Indonesia, dan masih banyak lagi. Banyak orang yang berperan sebagai patung pahlawan dan noni Belanda untuk menarik perhatian pengunjung. Setiap libur lebaran, kawasan Monas dan Kota Tua selalu ramai dengan pengunjung. Taman Margasatwa Ragunan juga tak kalah ramai, dilansir dari Tempo.co, lebih dari 27.000 orang memadati Ragunan saat H+1 lebaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun