Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Senja Menelan Senyummu

20 April 2021   15:11 Diperbarui: 20 April 2021   15:15 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rona Jingga kemerahan aku teringat senyuman (bola.com)

Barangkali ada sebuah senyuman yang mampu menelan bulat - bulat senja

melihat rona jingga kemerahan aku teringat senyuman mantan calon kekasihku

Giginya yang gingsul melepaskan cahaya dari pantulan matahari yang beranjak ke  peraduan

Rona wajahnya tampak kemerahan ketika kucoba merayunya dengan gagap dan kaki nan gemetar

Selanjutnya aku menelan senyumnya dalam sisa senja yang tinggal menyisakan siluet

pada sosok senyum yang susah dihilangkan dari kalbu. Mengapa setiap kali mengingat senyummu

seperti melihat kemilau senja. Bayang senyuman merona selalu muncul dari wajah matahari kemerahan

matahari malu - malu menyelusup di balik awan kelabu dan pantulan keemasan.

Mengapa banyak mengaitkan senja dengan kisah cinta dan romantisme?
aku tidak bisa menjawab, biarlah aku menikmati senyuman yang tidak sempat kumiliki

bagaimanapun senja selalu menyisakan pilu, karena apa yang terlihat dan tersaji dalam wujud senyumanmu

selalu menyisakan nestapa. Senyummu hanya menyisakan sejumlah khayalan, sekuntum mawar mewangi yang akhirnya membusuk.

Bila nanti masih sempat ketemu senja aku ingin menyingkirkan senyuman itu, meskipun pesimis bahwa senyuman akan menepi tetapi aku merasa bahwa berkat senyummu itu aku selalu memelihara ingatan

Pada senja. Sebab senja selalu menyimpan senyuman yang abadi meskipun sekali lagi tidak sempat kumiliki.
Kini saat aku telah memiliki pujaan hati, aku ingin menelan senja dan tidak ingin melihat kekasihku melihat aku tersenyum  senyum sendiri.

Aku tidak ingin terpukau oleh seulas senyum yang menyatu dengan matahari kemerah-merahan yang pasti akan menyelusup dan hilang dalam
kumpulan awan kelabu kehitaman. Aku tidak ingin tersihir oleh sebuah senyum yang susah lenyap dalam bayangan senja.

Jonggol, 20 April 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun