ambisi kaya, meraih kekuasaan dan taktik busuk untuk meruntuhkan kejujuran demi tahta
dan kelangsungan dinasti.
Hidup menyusup di kolong jiwa orang - orang itu serasa menyusup dalam lembah kenistaan
penuh duri penuh onak dan tetesan nanah dan luka membusuk.
beda dengan mereka yang telah selesai dengan diri sendiri, tanpa ambisi
namun selalu yakin kehidupan memberi kesempatan dia untuk selalu berbuat baik.
meski boleh dikatakan hidup sederhana tapi lorongnya bersih terang, segar
Tidak ada duri yang melukai, bahkan bergulingpun seperti terlapisi kapas tebal, empuk dan nyaman
Terus terang sepanjang lorong aku menemukan inspirasi puisi tentang keindahan.
Pada manusia yang kolong jiwanya penuh onak belajarlah pada mereka yang menegakkan kejujuran dan kehidupan sederhana. Tidak mudah, tapi selalu ada celah untuk berubah.
Sayangnya jutaan orang yang terpedaya media sosial sudah mulai luntur kepedulian, lebih suka mengumpat dan memaki, lebih suka mempersoalkan keadilan tanpa ada usaha untuk adil pada diri sendiri dan orang lain, hanya berteriak namun lebih dengungan di mulut, tidak sampai di kolong jiwa. Â
Jonggol, 6 April 2021