Barangkali ruang rindu telah sepi
berganti keriuhan menjelang tutup tahun
tahun segera berganti, perjalanan hampir menghampiri ujungnya
lorong pun semakin pengab dan tubuh semakin gampang limbung.
Sudah berapa lama kutanamkan kata
dalam lembaran - lembaran kertas yang semakin melusuh
aku melihat seribu wajah yang mengharap kata
datang, datang dan menghampiri mereka
 hanya aku tidak sadar apakah aku sedang menulis atau sekedar menghamburkan kata.
Ini adalah puisi terkacau yang pernah aku tulis
Sekedar mencecar tak hendak mengurai arti,
Hanya sebuah pancingan agar kata sebenarnya muncul di puisi berikutnya.
Sudah ribuan artikel tertulis dan puisipun kadang terselip di dalamnya
tapi puisi bukan sekedar kata yang tertulis
ia adalah inti dari sejumlah peristiwa, endapan dari ribuan gelisah,
catatan dari serangkaian kesunyian.
Terkadang aku sendiri ketakutan
bila puisi hanya terdiri dari satu bait
inginnya menulis panjang namun maknanya terlalu sempit dan pendek.
lebih baik menulis pendek tapi panjang makna dan luas dimensinya.
dan itulah yang belum bisa kutangkap.
Jakarta, Suatu pagi di dua hari menjelang tutup tahun