Mohon tunggu...
DWI YUNISARASWATI
DWI YUNISARASWATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Poligami Satu Atap terhadap Psikologis Anak

30 November 2022   21:16 Diperbarui: 30 November 2022   21:29 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya: “Ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata”(8). “Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia kesuatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik” .

Sudah sangat jelas, bahwa dampak dari ketidakadilan dari orang tua akan sangat berpengaruh terhadap psikologis seorang anak, terutama dalam keluarga poligami satu atap. Selain itu, karena keluarga poligami itu, bisa saja muncul rasa minder terhadap teman-teman sebayanya, karena pada umumnya dalam keluarga mereka hanya mempunyai satu ibu dan satu ayah. 

Anak juga bisa merasa cemburu Ketika ayahnya berduaan dengan ibu tirinya, karena anak akan merasa ibunya dipermainkan oleh ayahnya dengan membagi cintanya dengan wanita lain. Selain itu anak juga akan cemburu terhadap saudara-saudaranya jika sang ayah memberikan sesuatu terhadap saudara tirinya. Hal ini terjadi karena dulunya cinta sang ayah hanya diberikan hanya kepada anak dan ibunya, sekarang harus dibagi dengan ibu dan saudara tirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun