Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel: Temuiku di Surga (Chapter #3)

20 Januari 2023   20:32 Diperbarui: 20 Januari 2023   20:46 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

****

Zul merasa terganggu dengan mimpinya. Apa artinya pernikahan di sebuah tempat yang semuanya berbalut warna merah. Zul pun bertanya pada Bondi yang dulu pernah bekerja sebagai wartawan majalah supranatural. Setidaknya Bondi tahu orang yang bisa menakwilkan mimpinya.

 Lalu Bondi pun mengajak Zul pada seorang paranormal yang bisa menebak nasib melalui mimpi. Awalnya Zul agak malas diajak ke diajak ke paranormal, disamping takut syirik juga tak ada biaya. Zul berusaha mencari informasi di internet melalui mbah Google , namun takwil itu tak ditemukannya. Bondi terus membujuknya untuk datang ke paranormal yang ia rekomendasikan.

 "Jangan kuatir, dia itu hajah dan petunjuk yang digunakan sesuai agama." rayu Bondi.

Zul pun merasa lega dan mengikuti saran temannya.

Namanya Nyi Sukesi, masih muda umurnya empat puluhan tahun. Namun kebiasaan orang Timur untuk menyebut orang yang mempunyai kelebihan supranatural dianggap "orang pintar" disebut dengan Mbah atau Nyai.


"Mimpimu aneh, tapi kamu harus mempercayainya supaya kamu punya semangat untuk mengejarnya. Agak berat aku menakwilkan mimpimu, perlu tirakat semalam, besok kamu ke sini lagi. Namun, untuk mahar hari ini harus dibayar dulu Rp 500 ribu " ujar Nyi Sukesi.

Zul kaget, merasa keberatan dengan biaya sebesar itu. Tapi ia tak kuasa untuk menolak. Dia pun merogoh koceknya dan menyerahkan uang 500 ribu miliknya.

"Tidak ada makan siang gratis, yang jelas mimpimu ini pertanda baik. Kalau mau dilanjutkan penakwilannya besok malam kamu kemari membawa uang mahar Rp. 3 juta "ujar sang Peramal.

"Ha... Tidak bisa kurang?" ujar Zul.

Peramal menggeleng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun