Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Diidentifikasi oleh Google sebagai Pengarang | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyoal Mahalnya Harga Ayam dan Terimpitnya Peternak Mandiri

24 Maret 2023   17:04 Diperbarui: 25 Maret 2023   06:57 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang ayam potong| Kompas.com/Ahmad Riyadi

Harga pangan, terutama daging dan telur ayam pada awal Ramadan tahun ini mengalami kenaikan. Sebuah kondisi yang tampaknya selalu berulang setiap tahun. Tatkala sebagian masyarakat menyambut gembira akan hadirnya hari besar keagamaan, dibalik kegembiraan itu, menyimpan persoalan mahalnya harga daging dan telur.

Di Cirebon misalnya, Harga daging ayam di Pasar Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, mengalami kenaikan. kenaikan harga tersebut berlangsung sejak awal pekan ini, tepatnya Senin (20/3/2023).

Selain itu, sehari menjelang Ramadan, harga daging ayam potong di Purwakarta, Jabar, juga mengalami kenaikan. Di Pasar Rebo Purwakarta, terpantau harga daging ayam mencapai Rp38.000 hingga Rp40.000 per kg. 

Selain daging ayam, harga daging sapi juga naik hingga Rp140.000 rupiah per kg. Kenaikan diprediksi akan terus terjadi hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri. 

Kejadian serupa juga terjadi di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (12/3/2023) harga daging ayam tembus Rp 45.000/kg. Namun, harga tersebut bervariasi tergantung dari ukuran ayam. 

Demikian juga dengan telur ayam, Saat ini di pasaran Batam harga telur terpantau Rp 53.000-57.000 per papan isi 30 butir. Padahal sebelumnya, harga telur sempat turun drastis dan menyentuh Rp 39.000 per papan. Menurut pedagang di pasar Botania Batam Center, Kota Batam, kenaikan harga telur ayam ras sudah terjadi sejak 10 hari jelang puasa. 

Kenaikan bahan pokok seperti daging (ayam dan sapi) dan telur ayam, sejatinya tidak perlu terjadi jika mitigasi risiko kenaikan harga dapat dikendalikan jauh-jauh hari. Karena faktanya, tidak semua peternak mengambil keuntungan atas kondisi ini. Bahkan, ada peternak yang justru merugi. 

Hal ini terungkap tatkala unjuk rasa peternak pada Senin, (13/3/2023) minggu lalu. Peternak ayam yang tergabung dalam Komunitas Peternak Unggas Nasional melakukan aksi unjuk rasa menunjukkan keprihatinan peternak. 

Ilustrasi Daging Ayam di Lapak Pedagang (Sumber: sumsel.tribunnews.com/ hartati)
Ilustrasi Daging Ayam di Lapak Pedagang (Sumber: sumsel.tribunnews.com/ hartati)

Unjuk rasa dilakukan di depan Kantor Komnas HAM Jalan Latuharhary Menteng, Jakarta Pusat, mereka menuntut kejelasan kebijakan dari pemerintah soal perunggasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun