Mohon tunggu...
Daisha Adeline
Daisha Adeline Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa yang hobi membaca, menulis, dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terkungkung

29 Juni 2022   03:46 Diperbarui: 5 Juli 2022   15:21 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perihal memilih dan memilikiSejatinya dalam hidup, manusia memiliki kehendak untuk memilih dengan siapa mereka ingin bersama,dengan siapa mereka akan merayakan momen yang patut untuk dirayakan,
dengan siapa mereka akan saling menguatkan satu sama lain di saat duka,
dengan siapa mereka akan menghabiskan sisa waktu mereka di dunia,
dan dengan siapa mereka akan mewujudkan impian-impian mereka bersama
Namun, terkadang takdir merenggut semua harapan
dan membuat mereka merasa bahwa semua mimpi dan usaha mereka hanyalah sia-sia
yang pada akhirnya membuat mereka sadar
bahwa apa yang mereka harapkan tak selamanya akan terwujud,
dan apa yang mereka genggam tak selamanya akan bertahan

Jika aku bisa memilih...

Jika aku bisa memilih
dari semua hadiah yang pernah kuterima
manakah yang menjadi hadiah terbaik bagiku dan akan kusimpan seumur hidupku,
maka aku akan memilih dirimu
Karena hadirmu
telah menunjukkan apa itu bahagia yang sesungguhnya,
telah memberi warna lain dalam hidupku yang hanya ada hitam dan putih,
dan telah mengenalkanku pada tempat yang sebelumnya tak pernah sekalipun aku ingin menghampirinya
hingga menjadi tempat favorit kita berdua untuk menikmati langit jingga yang meredup perlahan-lahan

Jika aku bisa memilih
dari semua teman yang kumiliki dalam hidupku
siapakah yang paling aku percaya dan tak akan pernah kubiarkan ia pergi,
maka, lagi-lagi, aku akan memilih dirimu
Entah kau menyadarinya atau tidak
kau menyelipkan sebuah keberanian padaku agar aku mau membagi rasa yang selama ini hampir membuatku menyerah
Barangkali kau menganggapku gila,
tapi tak pernah sekalipun kau mengucapkannya, atau bahkan menunjukkannya
Kau tak pernah sedikitpun berniat untuk beranjak pergi
ketika aku hampir putus asa menghadapi cobaan yang datang silih berganti,
bahkan usahaku tak sebanding dengan ikut andilmu
Ketika tiba waktunya kau harus berurusan dengan diriku yang keras kepala,
kau memilih untuk mengalah dan memberiku petuah-petuahmu yang dengan senang hati kuterima dengan baik
dari pada diam dan membiarkanku sibuk meredam amarahku sendiri

Jika aku bisa memilih
dari semua keputusan yang mereka buat dengan yakin
adalah yang terbaik bagiku, bagimu
maka tak satupun dari semuanya akan kupilih
sebab, aku tak menemukan "kita" di sana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun