Janda kembang yang ditinggal kabur suaminya dan bekerja sebagai pramusaji sebuah bar di kotaku.
Sementara aku, hanya seorang pengemudi ojek dengan motor kiriman bapakku di kampung.
Ya, kami menikah tanpa sepengetahuan orang tua.
Kami sepakat untuk merahasiakannya dulu selagi menabung dan bisa terlihat sukses kelak ketika pulang kampung.
Bapakku berpikir, aku merantau dan bekerja di perusahaan ternama.
Nyatanya, aku tak juga diterima bekerja karena syarat yang diminta terlalu tinggi bagiku.
Pernikahan kami bahagia.
Nana begitu perhatian padaku.
Dia tak pernah peduli aku pulang membawa uang berapa.
Yang penting, kami sanggup membayar kontrakan dan makan enak setiap malam.
Ya .. Nana tak pernah lalai menyiapkan kopiku setiap pagi sebelum aku berangkat kerja dan setiap malam setelah aku menjemputnya pulang.