Mohon tunggu...
Djuminten
Djuminten Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dalem Solo

Hanya penumpang gelap yang gemar nasi Padang dan senang ngumpet.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesan Kedua

28 Februari 2021   18:26 Diperbarui: 28 Februari 2021   19:34 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rokokku sudah habis.

Aku mengambil koper hitam di atas motorku.

Segera tubuh Nana kukeluarkan satu persatu dari koper itu .

Kukuburkan bersama sebilah clurit dan sprei yang penuh cipratan darah Nana di lubang tanah tak berpenghuni yang barusan selesai kugali.

Nana ....

Bersamamu, tak lebih seperti bertahan dalam timbunan cemburu.


Aku tak tahan dengan itu.

Aku tak mau Nana-ku ditiduri lelaki lain dan membawa uang hasilnya untuk menyiapkan makananku.

Nana masih berdiri di gundukan kuburannya ketika kutinggalkan.

Istirahatlah, Nana ....

***

Dalem Solo, 04 September 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun