Mohon tunggu...
Dino
Dino Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 39 Jakarta

Di atas sana, di ladang awan Senyummu membelai matahari yang malu Angin berbisik memperdengarkan Bahwa senyummu meruntuhkan langit yang biru.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Suara Tanpa Kata

1 Mei 2024   06:36 Diperbarui: 1 Mei 2024   06:51 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suara Tanpa Kata, sumber gambar: Unsplash

Kamu tidak akan pernah paham makna sinar mentari.

Kamu tidak akan pernah peduli sejuta aksara ku untukmu.

Kamu selalu bermain dalam duniamu tanpa kamu tahu jika

senyummu menghancurkan kepingan sebuah hati

Ketika angin berbisik pada telingamu,

kamu mengacuhkannya.


Ketika ada suara penuh makna untukmu,

kamu pergi menjauh darinya sejauh mungkin

Apakah kamu tahu bahwa kamu telah menyiksa sang mentari?

Dimanakah kamu ketika keheningan malam terkoyak?

Dimanakah kamu ketika rembulan tertutup mendung dan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun