Mohon tunggu...
Dini Rusmiati
Dini Rusmiati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

"Jika kau bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis." (Imam Al-Gazali)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Catatan Orang Introvert (Part 2)

9 Desember 2021   07:55 Diperbarui: 9 Desember 2021   08:06 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Oke, kalua begitu saya duluan.” Panggilan terputus.

Tidak lama dari situ Sania pun datang dan kita berangkat bareng ke Fakultas. Sesampainya di Fakultas kita langsung menuju ruang panitia. Kupikir sudah banyak panitia lain yang sudah berkumpul, tapi ternyata orang yang kumpul hanya itu-itu saja. Di sini hanya ada ketua pelaksana, bendahara, dan tim kominfo yang sudah ada. Aku pun menghela nafas berat, dalam benakku bertanya, “Sebenarnya hari ini kita mau apa?’

Hampir setengah jam aku dan Sania duduk bosan sambil menunggu panitia lain yang tidak pasti kehadirannya. Mungkin inilah tantangannya di Organisasi, selalu saja menunggu yang tak pasti. Esensinya sebuah Organisasi itu ‘kan wadah atau tempat berhimpun bagi orang-orang yang memiliki tujuan bersama. Namun pada kenyataannya tidak sedikit orang yang mengabaikan tanggung jawabnya. Jika sudah begini bingung ‘kan jadinya?

Azan Zuhur telah berkumandang dan kami masih menunggu dengan sangat bosan. Aku dan Sania pun memutuskan untuk melaksanakan Salat Zuhur terlebih dahulu. Kita berdua izin untuk Salat, namun pada saat itu rapat dimulai dan tak menghiraukan lagi panitia yang belum hadir. Kita pun mengikuti rapat sampai selesai, hingga waktunya pulang.

Di perjalanan menuju arah pulang aku dan Sania pun berbincang ringan. “Mau langsung pulang atau Salat terlebih dahulu?” tanyaku pada Sania.

“Salat dulu di masjid, yuk!” ajaknya.

Aku pun mengangguk mengiakan seraya berjalan ke arah masjid. “Abis ini kita gakada kumpulam lagi ‘kan? Mau langsung pulang?” tanyaku lagi.

“Iya, tidak ada. Setelah ini akum au ke kota dulu beli tanaman hidup yang di air utnuk praktek,” jawabnya.

Aku berpikir sejenak, “Bagaimana kalo aku ikut denganmu?”

“Boleh, biar aku ada teman,” antusiasnya.

“Tapi aku harus nyimpan dulu laptop, berat kalo dibawa-bawa,” kataku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun