Pagi yang dingin berselimutkan awan
Memberi isyarat pertanda kotaku sedang berduka
Rasa sedih yang terdalam muncul dari relung hati
Kami telah kehilangan sosok gembala itu
Diri ini ikut berduka
Tak banyak yang kutau tentang dirimu
Tak ada kisah yang mampu kurangkai tentangmu
Hanya karena kita berada di kapal yang sama tuk arungi samudera kehidupan
Dan rahmat panggilan yang mempertemukan kita
Kita tak pernah bertatap muka untuk tanyakan kabar
Bahkan Kita tak pernah duduk bersama untuk berbagi cerita
Namun....
Pilu hati ini saat mendengar kabar yang tertera
Bahwa dirimu telah pergi menghadapNya
Engkau pergi diam-diam tanpa kata dan tanpa alasan
Aku tau, bahwa engkau tak mau menyusahkan kami
Kawanan domba yang begitu berharga selalu kau jaga
Kawanan domba sangat berarti bagimu hingga selalu kau temani
Benih-benih kasih yang telah engkau taburkan,lihatlah...
Kini mekar laksana mawar disekeliling jasadmu
Tak mampu lagi bibirku berucap
Aku yakin bahwa Engkau adalah putraNya yang berbakti
Walaupun mungkin terkadang engkau khilaf dalam berucap
Hingga ada hati yang tersakiti
Biarlah segala harapan dan cita-citamu
Biarlah segala kebajikan yang telah kau tabur
Kami lanjutkan demi terwujudnya Kerajaan Allah
Biarlah doa dan derai air mata ini
Mengiringi langkahmu menghadap Sang Ilahi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI