Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alingku Si Budak Cinta

19 Mei 2019   04:36 Diperbarui: 19 Mei 2019   05:01 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"untung saja spidol tidak mendarat ke kepala kamu Ci, yang dari tadi sibuk bercermin" dengan berbisik kusampaikan ke Cici
"kamu juga Ayang Rosanti Muri, dari tadi ngomong terus sama teman yang dibelakang, atau kamu aja yang didepan, ngajarin teman-temanmu" ucap Buk Ses penuh emosi
Kemudian aliran darah di tubuhku menumpuk kewajah, yang membuat kedua pipiku kemerahan dan punggungku pun terasa panas mendidih, diserang sama Buk Ses. 

Dengan malu kutatap teman sekeliling dan mereka pun membalas tatapanku dengan tertawa yang ditahan.


"sumpah, sial kali nasib ku hari ini" dialogku dalam hati
Lonceng kelas pun berbunyi, Buk Ses dengan kesal tanpa pamit, mengemasi barang langsung keluar kelas. 

Setelah Buk Ses keluar, semua teman-teman menertawakan aku dengan bahagia.


Anggi teman kelas ku langsung kedepan dan mengulang lagi adegan Buk Ses yang marah-marah. Semua orangpun tertawa lepas dengan parodian yang dibawakan Anggi. 

Setelah itu Anggi bilang "Sabar Yang, sepertinya Buk Ses punya masalah"  dia mendekati ke kursi
Dengan santai aku jawab "namanya juga hidup, Ngi, biarlah aku ngerti kok posisinya Buk Ses sebagai guru"  senyumku terpaksa.

Cici pun mendekatiku, "youk pulang,  ngak usah terlalu dipikirkan, besok palingan Buk Ses sudah lupa dengan kejadian hari ini" dan menarikku keluar
Dengan termenung aku memikirkan "kenapa Buk Ses, Sensitive sekali hari ini, biasanya aku jadi siswi andalannya di dalam kelas, malas ah sama buk Ses" tanda Tanya besar dipikiranku.

 Cicipun menariku ke kelas dan memangil Aling untuk mengantarkan ku pulang.
Dengan mata tajam Cici mengamati semua siswa cowok yang berkeliaran  untuk mencari Aling. 

Terkadang bertanya ke teman sekelas Aling. Kami pun duduk di teras kelas dan beberapa menit kemudian Aling datang dan menarik ku ke parkir.


"Buruan, Yong, Ci kami pulang duluanya" ucap Aling dengan semangat
Cici pun melambaikan tangan "hati-hati dijalan, bye"


***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun