Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alingku Si Budak Cinta

19 Mei 2019   04:36 Diperbarui: 19 Mei 2019   05:01 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"coba kamu ceritakan ke aku masalahnya Yong, mana tahu aku bisa membantumu" dan memberikan tisu padaku.

Tidak tahan, akhirnya kuangkat kepalaku dan menjelaskan semuanya pada Cici, sontak Cici kaget dan geleng kepala dengan sikap Aling yang berubah. 

Kemudian kami berdua mencari penyebab dari masalah ini. Cici pun berpikir keras. Akhirnya aku dan Cici sadar kalau 3 hari kemaren  Anggi juga tidak masuk kelas. 

"atau mungkin Aling sama Anggi" dengan menatap kursi Anggi.

Ternyata prasangka tadi diperkuat,  ketika pulang sekolah aku melihat Anggi pulang nebeng  Aling dengan dua wajah sejoli yang kasmaran.

***


Aku dan Cici tidak sabar menunggu hari senin. Waktu pun berputar 24 jam, dan akhirnya senin yang ditunggu pun datang. Aku dan Cici berupaya untuk berangkat pagi ke sekolah. 

Sesampai disekolah, jumlah siswa bisa dihitung jari. Dinginnya pagi telah dibakar oleh rasa penasaranku terhadap hubungan Aling dan Anggi. Kamipun  langsung masuk kekelas untuk menemui Anggi.
Ketika kubuka pintu kelas, spontan langkah aku dan Cici mundur kebelakang. Sesuatu diluar dugaanku terjadi. 

Mataku terbelalak menatap Cici , kemudian kami terhipnotis membisu dan kaku berdiri di tonggak gedung kelas. Cici pun mencoba menyadarkan dirinya dengan memeriksa suhu panas badanya sendiri "Yong, apa ini mimpi Yong", ucap Cici dengan gemetar.

Aku masih terdiam kaku. "Yong, sepertinya ini tidak bisa dibiarkan", emosi Cici

Dengan perlahan aku berbicara" Ci, sekarang bukan waktu yang tepat untuk membicarakannya pada Anggi", dan kuhirup udara pagi yang menyedihkan ini'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun