Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Multazam dan Dua Hati Haji Tua

5 Oktober 2017   23:06 Diperbarui: 5 Oktober 2017   23:23 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Paaak!

Haji Sujapar tergagap. Laki-laki itu tersadar dari lamunanya. Ia baru sadar rupanya baru menyadari kalau anak laki-lakinya dari tadi telah menunggunya untuk menengok anak dan memantu Hajjah Maryati yang baru pulang haji kemarin hari Jumat.

Hari itu Haji Sujapar bersama anaknya menyambut anak menantu Hajjah Maryati. Hingga agak siang keduanya berpamitan. Namun ketika sudah berada di teras, Haji Sujapar menepok jidat sendiri. Ia menepuk pundak anaknya.

"Ahmad, kamu tunggu di mobil, ayah ada perlu lagi dengan Bu Hajjah."

"Oooo..."


"Ada yang lupa."

"O iya Yah."

Setelah anaknya menuju mobil, Haji Sujapar memandang Hajjah Maryati. Yang dipandang mengernyitkan dahi.

"Boleh kita bicara sedikit lagi?" tanya laki-laki itu pelan.

"Ada yang terlupakah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun