Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Turun Tidak Tergesa

27 Mei 2022   17:53 Diperbarui: 27 Mei 2022   18:01 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pondok Tingal 27052022. Dokpri

Bukan Borobudur yang tidak terlihat

Tetapi pandanganlah yang terbatas mencari

Mungkin pohon-pohon sudah lebih meninggi

Mungkin atap-atap rumah sudah menjulang

Mungkin hujan dan kabut mengaburkan dari penglihatan

Di dekat pohon trembesi yang telah melewati banyak malam

Dan di dekat kaca-kaca yang dilukisgambari pesan tak lekang waktu

Hujan turun tidak tergesa

Menanda keheningan masih tinggal di tempat semula

Pikiranlah yang senyatanya tak lelah menari:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun