Setelah 13 tahun mengabdi, Luka Modric akan tinggalkan Real Madrid usai Piala Dunia Antarklub 2025. Laga itu bukan sekadar pertandingan terakhir tapi penutup era maestro sejati di lini tengah Los Blancos.
Semua yang indah memang tak selamanya tinggal. Tapi mereka selalu menetap di hati. Kalimat itu sepertinya cocok untuk menggambarkan perpisahan Luka Modric dengan Real Madrid. Bukan hari ini, bukan besok. Tapi usai satu misi terakhir Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat.
Bagi sebagian pemain, perpisahan datang dalam diam. Tapi bagi Modric, itu datang penuh kehormatan. Dan bagi Madridistas, ini adalah bentuk keikhlasan yang dibungkus air mata.
Modri datang ke Madrid pada 2012 dari Tottenham Hotspur. Awalnya dicibir, bahkan sempat disebut sebagai pembelian terburuk musim itu oleh media Spanyol. Namun waktu menjawab,Modric bukan hanya pemain, ia adalah ruh permainan.
Selama 13 tahun, ia mempersembahkan 28 trofi bergengsi. Di antaranya 6 Liga Champions, 4 LaLiga, 5 Piala Dunia Antarklub, 5 Piala Super Eropa, dan 2 Copa del Rey. Lebih dari sekadar angka, ia adalah simbol dominasi Madrid di era modern.
Tak banyak gelandang yang bisa mempertahankan level terbaiknya di usia 38. Tapi Modric masih berdiri sejajar dengan yang terbaik. Visi bermainnya, kontrol bola, dan passingnya tetap jadi senjata mematikan Los Blancos.
Alih-alih mengakhiri musim bersama Real Madrid di laga terakhir LaLiga, Modric memutuskan tetap bertahan hingga turnamen Piala Dunia Antarklub 2025 selesai. Sebuah bentuk penghormatan terakhir untuk klub dan para penggemarnya.
Dalam konferensi pers resmi, Modric berkata, "Saya ingin mengucapkan selamat tinggal dengan cara yang paling indah. Bersama trofi dunia yang keenam kalinya."
Piala Dunia Antarklub 2025 akan digelar di Amerika Serikat, mulai 15 Juni 2025. Real Madrid dipastikan ambil bagian sebagai juara Liga Champions 2021/2022. Turnamen itu akan menjadi panggung terakhir sang maestro dengan seragam putih kebanggaan.