Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyambut Pagi

17 Maret 2024   05:10 Diperbarui: 17 Maret 2024   07:37 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar poto pixabay gratis

Menyambut Pagi

Cericit suara burung
Menembus sunyi pagi
Membangunkan lelap dekapan
Dalam mimpi mimpi
Hari esok yang tak pasti

Lelaki tua
Terdengar mengasah alat
Dibawanya bersiap ke ladang
Merabas menebas rintangan
Kan harap sesuap nasi
Dari peluh keringat
Meleleh dalam lekuk tubuh
Legam hitam berotot

Begitulah pagi beri isyarat
Hidup harus dijalani
Jangan bilang keadilan
Karena hanya mereka yang tahu
Dan membagi adil kehendaknya
Orang kecil tak boleh mengeluh
Hanya harus berpeluh
Jalani setiap hidup

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun