Mohon tunggu...
deviana
deviana Mohon Tunggu... Guru

Pikiran adalah samudra yang luas, dan penjelajah pikiran adalah mereka yang berani menyelam ke dalamnya, menemukan inspirasi, dan mengubahnya menjadi cerita yang memikat.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Dia dan Senyumannya Seindah Senja

3 Juni 2025   11:07 Diperbarui: 20 Juli 2025   18:23 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

lima tahun kami bersama, melewati setiap suka dan duka, saling menguatkan ketika dunia terasa terlalu berat. Kami pernah menjadi dua bintang yang bersinar di langit malam, tetapi kini, aku merasa seperti satu-satunya bintang yang tersisa, terjebak dalam kegelapan tanpa arah. Aku tahu takdir telah memisahkan kami, tetapi itu tidak membuat rasa sakitnya berkurang.

Saat dia akhirnya menghilang dari pandanganku, aku tetap berdiri di sana, menatap ke arah di mana dia terakhir kali kulihat. Angin malam mulai berhembus, membawa serta aroma laut dan kenangan yang tak terelakkan. Aku merasa kosong, seolah-olah bagian dari diriku telah pergi bersamanya. Namun, di tengah kehampaan itu, aku tahu satu hal pasti---aku tidak akan pernah melupakannya.

Dia adalah senja dalam hidupku, indah dan tak terlupakan, tetapi juga penuh dengan kesedihan yang tak terelakkan. Dia mengajarkanku bahwa kebahagiaan tidak selalu abadi, tetapi itu tidak membuatnya kurang berarti. Dan meskipun malam telah datang, aku tahu senja akan selalu kembali. Dengan setiap senja yang kulihat, aku akan selalu mengingatnya---senyumnya, matanya, dan semua kenangan yang kami bagi bersama.

Kini, aku hanya bisa berharap bahwa dia juga akan mengingatku, meskipun hanya seperti bayangan samar di antara warna-warna senja. Karena bagi aku, dia adalah senja yang takkan pernah benar-benar pergi---selalu ada di dalam hatiku, meskipun waktu terus berjalan, dan dunia terus berubah.

Semoga senja berikutnya membawa kita bersama

Malam telah menyelimuti pantai, menggantikan senja yang perlahan menghilang di balik cakrawala. Aku masih berdiri di tempat yang sama, menatap kosong ke arah laut yang kini hanya diterangi cahaya bulan yang malu-malu. Kata-katamu terus terngiang di kepalaku, mengisi keheningan malam dengan harapan yang samar.

Semoga senja berikutnya membawa kita bersama.

Aku mengulanginya dalam hati, seperti mantra yang tak ingin kuhentikan. Ada rasa hangat yang aneh setiap kali aku memikirkannya, meskipun aku tahu harapan itu mungkin hanyalah ilusi. Bagaimana jika senja berikutnya datang tanpa kehadiranmu? Bagaimana jika takdir memang tidak berpihak kepada kita?

Namun, di balik semua keraguan itu, ada sesuatu yang membuatku tetap bertahan. Mungkin itu keyakinan yang kau tinggalkan, atau mungkin hanya keinginanku untuk tetap percaya. Karena, bukankah senja selalu membawa keajaibannya sendiri? Seperti matahari yang selalu kembali setelah menghilang, aku ingin percaya bahwa kita pun akan kembali dipertemukan.

Aku membayangkan dirimu berdiri di sisi lain dunia ini, menatap senja yang sama, memikirkan hal yang sama. Mungkin, saat ini kau juga sedang berharap, berbisik kepada semesta agar kita bisa bertemu lagi. Aku tak tahu apakah itu benar, tetapi aku ingin memercayainya. Karena, bukankah cinta selalu tentang kepercayaan, bahkan ketika logika tak lagi mendukungnya?

Angin malam semakin dingin, tetapi aku tetap berdiri di sana, membiarkan waktuku terhenti di antara gelombang dan bintang-bintang. Aku tahu, hidup tidak akan berhenti hanya karena kita berpisah. Hari akan terus berganti, senja akan terus datang dan pergi, dan dunia akan terus berputar tanpa peduli dengan kisah kita. Tetapi, di tengah semua itu, aku memilih untuk menyimpan harapan ini.

Jika kita memang ditakdirkan untuk bersama, aku percaya senja berikutnya akan membawa kita kembali. Mungkin tidak di tempat ini, mungkin tidak di waktu yang sama, tetapi aku tahu bahwa semesta selalu punya caranya sendiri. Sampai saat itu tiba, aku akan terus menatap senja, mencari jejakmu di antara warna-warna langit yang berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun