Manfaat Praktis Kalorimeter
Selain untuk mengukur kalor reaksi netralisasi, kalorimeter juga digunakan dalam:
- Penentuan entalpi pelarutan
- Kalor pembakaran (bom kalorimeter)
- Uji kapasitas kalor zat baru
- Menilai efektivitas reaksi eksoterm di bidang teknik
Dalam dunia industri, prinsip kalorimetri digunakan dalam pengawasan kualitas dan rekayasa energi, misalnya pada desain sistem pemanas dan pendingin.
Netralisasi Asam Lemah dan Basa Kuat
Sebagai contoh:
CH3COOH+NaOH→CH3COONa+H2O
Pada reaksi ini, asam asetat (CH₃COOH) adalah asam lemah yang tidak terionisasi sempurna. Ketika bereaksi dengan basa kuat NaOH, sebagian energi yang dilepaskan tidak hanya berasal dari pembentukan H₂O, tetapi juga dari proses ionisasi asam lemah itu sendiri. Akibatnya, kalor yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan reaksi antara asam dan basa kuat.
Dengan demikian, reaksi antara asam lemah dan basa kuat dapat dikatakan sebagai proses dua tahap:
1. Ionisasi asam lemah (endoterm)
2. Reaksi netralisasi antara H⁺ dan OH⁻ (eksoterm)
Karena sebagian kalor digunakan untuk mengionisasi asam lemah, maka nilai ΔH total reaksi menjadi lebih rendah dari −57,3 kJ/mol.