Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keindahan Pantai Tanjung Kelayang Bikin Makin Cinta Sama NKRI

28 Januari 2022   14:44 Diperbarui: 28 Januari 2022   14:50 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dasarnya saya senang jalan. Dapat tawaran jalan-jalan jelas tak menolak. Urusan ijin mengajar belakangan. Pokoknya terima saja dulu.

Maka begitulah. Pada 25-28 April 2018 saya mengikuti Tour Contest Belitung Island. Pukul 05.00 WIB saya sudah meluncur ke Bandara Soekarno-Hatta. Berhubung perjalanannya dengan rombongan. Maka mengikuti jadwal yang sudah ditentukan.

Pukul 07.00 WIB pesawat Sriwijaya Air tinggal landas menuju Belitung. Kurang lebih 1 jam 15 menit pesawat sudah mendarat di Bandara Hanandjoeddin Internasional Airport.

Perasaan saya campur aduk ketika menjejakkan kaki di bandara. Tak percaya bisa menjejakkan kaki di Pulau Belitung. Pulau yang zaman sekolah dijelaskan sebagai penghasil timah terbesar di Indonesia.

Di bandara sudah ada bus yang menjemput kami. Saya dan rombongan dibawa menuju restoran yang telah ditentukan untuk sarapan terlebih dulu.

Mie kuah dengan alas daun simpor (daun khas Pulau Belitung) dan minuman jeruk kunci menjadi menu sarapan kami. Sarapan yang sangat khas sekali. Menarik dan sangat berkesan.

Mie kuah daun simpor dan jeruk kunci (dokpri)
Mie kuah daun simpor dan jeruk kunci (dokpri)
Selanjutnya saya dan rombongan melanjutkan perjalanan mengelilingi Pulau Belitung. Ada beberapa tempat yang akan kami kunjungi selama 4 hari 3 malam di sana.

Salah satunya Pantai Tanjung Kelayang. Sebelum ke sana saya dan rombongan singgah dulu di Pantai Tanjung Tinggi. Lokasi yang menjadi latar film Laskar Pelangi.

Setelahnya barulah melanjutkan perjalanan menuju Pantai Tanjung Kelayang. Ketika berkunjung ke sana dan menjejakkan kaki di pasir putih Pantai Tanjung Kelayang. Kemudian menyentuh beningnya air laut di sana. Dalam hati ini tak hentinya menyebut kebesaran Tuhan. Sungguh bersih dan biru sekali air lautnya.

Dokpri
Dokpri
Di sana saya dan rombongan menikmati keindahan Pantai Tanjung Kelayang sambil menyantap siput gonggong saus pedas manis. Siput gonggong merupakan hasil laut khas Kepulauan Bangka Belitung. Jadi tidak boleh dilewatkan.

Setelahnya saya dan rombongan lantas menaiki perahu yang sudah disiapkan untuk menuju Pulau Lengkuas dan snorkeling di sekitar sana. Dari dalam perahu yang saya dan rombongan tumpangi, kami melihat pulau lain yang isinya bebatuan granit yang berserakan. Salah satunya jika dilihat dari jauh seperti kepala Burung Garuda.

Selanjutnya saya dan rombongan singgah di Pulau Batu Berlayar. Di sini rasa kagum saya semakin besar akan kebesaran ilahi. Bagaimana tidak?

Batu-batu granit yang berserakan di sana besar-besar sekali. Susunan batunya tertata rapi pula. Jadi seperti sengaja disusun. Hanya terdiri atas bebatuan granit saja bisa terlihat indah dan menakjubkan. Luar biasa sekali bukan keindahan alam yang dianugerahkan Tuhan bagi negeri ini.

Di Pulau Batu Berlayar (dokpri)
Di Pulau Batu Berlayar (dokpri)
Ditambah air lautnya yang biru dan bening. Pasirnya terlihat putih berkilauan. Bintang laut berkeliaran dengan bebas. Itu pertama kalinya saya melihat bintang laut di habitatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun