Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

{Kado Terindah} A Plate of Oreg Tempe

10 Oktober 2019   09:17 Diperbarui: 10 Oktober 2019   09:27 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by detikfood.com

Atas saran seorang tetangga, kami pun membawa ibu ke kampung ini. Untuk menjalani perawatan secara tradisional. Dan ibu pun setuju. Asal bukan Operasi. Di kampung yang jauh dari peradaban. Karena tak ada televisi. Apalagi sinyal. Aku seperti terisolasi. Menemani ibu yang setiap pagi ditangani oleh seorang kyai paruh baya.

Ibu dijampe-jampe dibagian yang sakit. Dipijit pelan-pelan. Dijemur dan meminum ramuan dari sang kyai. Tugasku merawat ibu seperti bayi. Mandi dan buang air di tempat tidur.

Hiburanku hanya buku dan sesekali nongkrong di warung nasi yang hanya satu-satunya. Ngobrol dengan sesama penunggu pasien. Yang salah satunya suamiku ini. Yah, di sinilah aku mengenal suamiku. Kami sama-sama menjaga orang tua di sini.

Aku menoleh ke arah suamiku. Sadarkah ia akan hal ini? Ia serius menatap jalanan yang masih sama seperti dulu. Rusak dan berbatu-batu. 

Tak lama kami tiba di sebuah halaman yang luas. Halaman rumah sang kyai. 

"Sudah sampai. Yuk turun, say," ajak suamiku.

"Kamu ada pekerjaan di sini, say?" tanyaku tak mengerti.

"Enggak. Kangen saja dengan suasana di sini. Kangen dengan senyum malu-malu seorang gadis yang kukenal di sini. Jadi sekalian saja silaturahmi dengan pak kyai."

"Sayang, kamu kok enggak bilang-bilang sih. Aku jadi belum beli apa-apa untuk buah tangan."

"Ada di belakang. Aku sudah siapkan tadi malam."

"Oh, ya? Kenapa enggak memberitahu aku?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun