Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Media Sosial, Politik Post-Truth, dan Tantangan Kebangsaan

3 November 2021   11:16 Diperbarui: 3 November 2021   11:24 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Seattletimes.com

Di sinilah, peran penting Negara dan Wakil Rakyat dibutuhkan, khususnya dalam tetapi menelorkan UU dan kebijakan yang berujung pada penguatan literasi publik. Manusia-manusia akademis, pegiat LSM, dan para aktor di masyarakat perlu terus menyebarluaskan gerakan literasi, baik gerakan membaca, menulis, ataupun media literacy. Gerakan literasi merupakan salah alternatif untuk mengurangi dampak buruk politik post-truth bagi Indonesia. Selain itu, organisasi-organisasi mahasiswa bisa mulai membuat komunitas analitis terhadap kecenderungan arah media sosial untuk kemudian menyebarluaskan hasil analsis mereka ke publik yang lebih luas. Menggunakan media sosial untuk menyerang-balik politik post-truth bisa dilakukan oleh para intelektual, anggota LSM, atau para pelaku di tengah-tengah rakyat dengan cara memberikan informasi atau pengetahuan yang lebih komprehensif kepada publik. 

* Tulisan ini dikembangkan dari makalah yang disampaikan dalam Serap Aspirasi Masyarakat Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan tema "Tantangan Media Sosial dan Persatuan Bangsa", yang diselenggarakan HMI Komisariat Ekonomi UNEJ, Jember, 23 September 2017. 

Rujukan

Alexander, Anne & Miriyam Aouragh. (2014)."Egypt's Unfinished Revolution: The Role of the Media Revisited." International Journal of Communication, 8,  890--915.

Al-Rodhan, Nayef . (2017). "Post-truth Politics, the Fifth Estate, and the Securitization of Fake News", Global  Policy Journal, http://www.globalpolicyjournal.com/blog/07/06/2017/post-truth-politics-fifth-estate-and-securitization-fake-news.

"Berapa Sebenarnya Korban Pembantaian Pasca G 30 S 1965", Tempo, 18 April 2016, https://nasional.tempo.co/read/763665/berapa-sebenarnya-korban-pembantaian-pasca-g30s-1965#EoV6yjokBP2hBprQ.99 .

Bullaro, G. R. (2017). "Donald Trump and the Era of Post-Truth", http://www.lavocedinewyork.com/en/news/2017/05/18/donald-trump-and-the-era-of-post-truth/.

Cho, Paul . (2017). "Technology and Its Role in the Post-Truth World", http://www.foxhedgehog.com/2017/03/technology-and-its-role-in-the-post-truth-world/.

Davies, William . (2016). "The Age of Post-Truth Politics, New York Times", https://www.nytimes.com/2016/08/24/opinion/campaign-stops/the-age-of-post-truth-politics.html?mcubz=3.

Heryanto, Ariel . (10 Mei 2016). "Kapan Kambuhnya Bahaya Komunis?", CNN Indonesia, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160510094659-21-129620/kapan-kambuhnya-bahaya-pki/.

"Lessons from the Year of Post-Truth Politics," The Star, December 27, 2017, https://www.thestar.com/opinion/editorials/2016/12/27/lessons-from-the-year-of-post-truth-politics-editorial.html.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun