Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menduga Faktor Penyebab Arsenal Mengawali Musim 2021 dengan Buruk

23 Agustus 2021   09:02 Diperbarui: 23 Agustus 2021   18:16 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arsenal harus kalah dari Brentford (14/8). Sumber: Action Images via Reuters

Hanya saja, Arteta melakukan rotasi seperti tanpa memberikan peringatan, bahwa lawan yang dihadapi adalah tim yang berpotensi meledakkan semangatnya di laga tersebut. Ditambah, laga itu digelar di kandang tim tersebut, maka motivasinya akan naik berkali lipat.

Manajer Brentford, T. Frank merayakan kemenangan perdana sebagai tim promosi di Premier League bersama suporter. Sumber: Action Images via Reuters
Manajer Brentford, T. Frank merayakan kemenangan perdana sebagai tim promosi di Premier League bersama suporter. Sumber: Action Images via Reuters

Itulah yang menjadi faktor kedua yang membuat Arsenal harus kalah secara mengejutkan melawan Brentford. Kekalahan itu juga yang membuat sikap pesimis menguat ketika calon lawan berikutnya adalah Chelsea yang sudah jelas berada di atas kualitas Brentford, bahkan kualitas Arsenal.

Faktor ketiga adalah strategi permainan. Hampir sudah bukan hal baru lagi, bahwa klub yang memenangkan pertandingan adalah mereka yang "tidak perlu" menguasai banyak bola.

Selama sebuah tim tahu cara untuk membangun serangan secara efektif dan dapat membuat peluang yang akurat, maka gol bisa tercipta. Dan, itu sudah bisa menjadi modal untuk memenangkan pertandingan.

Apa yang dilakukan Brentford hampir tidak berbeda jauh dengan apa yang dilakukan Spurs saat menjamu Manchester City (15/8). Hugo Lloris dkk. bermain dengan pragmatis yang artinya membiarkan tim asuhan Pep Guardiola rakus dalam menguasai bola.

Meski begitu, dalam hal membangun serangan, Spurs tidak kalah jago. Mereka bisa memanfaatkan celah yang ada di pertahanan Man. City atau pun memanfaatkan keterlambatan transisi lawan dari menyerang ke bertahan.

Uniknya, walaupun Spurs berganti manajer, tetap saja manajernya asal Portugal. Negara yang para pelatihnya cenderung identik memainkan sepak bola pragmatis ketika melawan tim yang lebih diunggulkan untuk menang.

Baca juga: Suka Timnas Apa karena Suka Liganya?

Jika sudah begitu, maka apa yang dialami Arsenal sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Banyak tim yang memang dapat menguasai bola dengan persentase yang sangat dominan tetapi kalah.

Hanya saja, yang menjadi permasalahan pelik adalah kemampuan mencetak gol yang masih belum terlihat ada tanda-tanda perbaikan dari musim lalu. Ini yang menjadi faktor keempat dari kekalahan Arsenal di laga pertama dan nahasnya masih dilanjutkan di laga kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun