Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masih Relevankah Pancasila dengan Masa Kini?

2 Juni 2022   19:35 Diperbarui: 2 Juni 2022   21:14 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: iNews

Baca juga: Fasisme dan Tantangan Demokrasi Abad-21

Karena pendapat dua filsuf besar tentang ideologi, saya berpendapat kalau sudah saatnya kita mempertanyakan Pancasila yang menurut beberapa orang merupakan sebuah ideologi yang sudah "final dan tak bisa diperdebatkan lagi." Seorang Indonesia sudah seharusnya 100% Pancasilais. Benarkah? Itulah yang ingin saya bahas di artikel ini. 

Terlebih dahulu, saya ingin mengangkat pertanyaan yang menjadi hangat beberapa waktu ke belakang: apa Pancasila merupakan sebuah ideologi? 

Menurut opini Rocky Gerung, Pancasila bukanlah sebuah ideologi, dan konstitusi negara kita mengizinkan untuk mengubah bahkan menghapusnya. Artinya, pendiri bangsa mengiyakan bahwa pada suatu hari nanti, Pancasila sudah tidak akan relevan lagi dengan kehidupan bangsa ini.

Dan itu mengantarkan kita ke pertanyaan berikutnya: apa Pancasila masih relevan dengan kehidupan bangsa kita saat ini? sehingga harus mulai berpikir untuk mengubah atau bahkan menghapusnya?Saya belum mendengar seseorang yang mengemukakan pendapat mengenai ini.

Mungkin karena mempertanyakan Pancasila sebagai "ideologi" bangsa seringkali dianggap pembangkang. Mempertanyakan Pancasila merupakan dosa besar, maka belum banyak yang mempertanyakan hal ini. 

Salah seorang selain Rocky Gerung yang mempertanyakan Pancasila sebagai ideologi NKRI adalah Rizieq Shihab yang berakhir di penjara. Saya tidak mendukung tindakan anarkis yang disebabkan Rizieq dan fanatisme yang disebarkannya, poin saya bahwa bisa saja kerusuhan yang terjadi disebabkan karena negara tidak mendengarkan dengan baik perihal Rizieq dkk. yang mempertanyakan Pancasila sebagai dasar negara tapi negara malah menganggap "Pancasila itu sudah final".

Mungkin Rizieq benar dalam satu hal bahwa sudah saatnya kita memperdebatkan Pancasila sebagai dasar negara. Jika saja para pakar di BPIP bisa membuka dialog untuk menjelaskan belum/sudah saatnya Pancasila diubah/dihapus, serta alasannya masing-masing. Kalau belum saatnya jelaskan kenapa, kalau belum kenapa. 

Biar masyarakat seperti saya yang masih kebingungan menerapkan Pancasila bisa sekalian belajar. 

Beberapa orang berpendapat bahwa negara ini seharusnya 100% relijius sesuai agama saya, karena hampir semua dari kita percaya bahwa "agama saya 100% mendatangkan kebaikan bagi bangsa apapun dan di manapun di dunia. Itu sudah final dan tak bisa diperdebatkan lagi." 

Cara berpikir seperti ini problematik. Karena setiap agama punya pandangan yang berbeda dan (kebanyakan) bisa saling bertentangan satu sama lain, tentang tata cara sempurna mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara yang diamanatkan pencipta langit dan bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun