Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jenius

8 April 2021   02:29 Diperbarui: 8 April 2021   02:47 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedang berdiri di depan kompor dengan handuk mengaduk sepanci sup dengan sendok kayu panjang. Tadi siang ia sibuk di pinggiran sebuah buku tebal dan malam ini ia akan berjalan-jalan di taman kalkulus.

Tapi sekarang hanya ada sup sayuran, sendok yang berputar-putar, rotasi ringan pergelangan tangan, dan aroma bawang merah dan bombay--- jenis momen ketika badai ide di otak sangat mungkin terjadi.

Bukan saat ia berkonsentrasi di bawah lampu di perpustakaan tapi ketika ia berada di hutan merajut simpul untuk jebakan babi, atau mencuci gelas di wastafel. Ia menengok ke atas dan melihat awan di jendela dan hanya ada dirinya, gelas basah, dan awan yang perlahan-lahan mulai membentuk ide yang mencengangkan itu.

Sesna, 8 April 2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun