Sejarah Python dimulai pada akhir 1980-an, ketika seorang pengembang Belanda bernama Guido van Rossum mulai merancang bahasa ini. Van Rossum pada saat itu bekerja di Centrum Wiskunde & Informatica (CWI), sebuah lembaga penelitian terkemuka di Belanda, yang berfokus pada komputasi dan informatika. Salah satu inspirasi utama bagi van Rossum dalam mengembangkan Python adalah bahasa pemrograman ABC, yang dikembangkan di CWI pada akhir 1980-an. ABC adalah bahasa yang dirancang untuk pemrograman pemula dengan sintaksis yang sangat sederhana dan mudah dipahami. Meskipun ABC berhasil menyederhanakan banyak aspek pemrograman, bahasa ini tidak cukup fleksibel dan ekspresif untuk menangani masalah pemrograman yang lebih kompleks, yang akhirnya menjadi motivasi bagi van Rossum untuk menciptakan bahasa baru.Â
Pada Natal tahun 1989, van Rossum memutuskan untuk memulai proyek pengembangan bahasa pemrograman baru ini sebagai proyek liburan pribadinya. Ia ingin membuat bahasa pemrograman yang lebih kuat dan fleksibel daripada ABC, namun tetap mempertahankan kesederhanaan dan kemudahan dalam penggunaannya. Tujuannya adalah untuk menciptakan bahasa yang dapat digunakan oleh pemrogram dari berbagai latar belakang, dengan sedikit kode yang rumit namun mampu menyelesaikan berbagai jenis masalah pemrograman. Proyek ini akhirnya dinamakan "Python", yang diambil dari serial televisi komedi Inggris yang sangat disukai van Rossum, yaitu *Monty Python's Flying Circus*. Nama ini dipilih bukan karena terinspirasi oleh ular piton, seperti yang sering disangka, tetapi lebih kepada humor dan sifat santai yang diinginkan van Rossum dalam bahasa pemrograman tersebut. Hal ini juga mencerminkan filosofi desain Python, yang mengutamakan kenyamanan dan kesenangan dalam menulis kode, serta mempermudah programmer untuk berinteraksi dengan perangkat lunak tanpa merasa terbebani oleh sintaksis yang rumit.Â
Versi pertama Python, yaitu Python 0.9.0, dirilis pada Februari 1991. Meskipun masih sangat sederhana, versi ini sudah mencakup banyak fitur inti yang kini menjadi ciri khas Python, seperti dukungan untuk pemrograman berorientasi objek (OOP), pengecualian, dan pengelolaan memori otomatis. Python 0.9.0Â
juga sudah memiliki beberapa fitur unik, seperti sintaksis yang sangat sederhana dan dapat dibaca dengan mudah, serta cara penanganan kesalahan yang intuitif. Meskipun masih dalam tahap pengembangan awal, bahasa ini langsung menarik perhatian karena desainnya yang bersih dan mudah dipahami, serta filosofi di baliknya yang memungkinkan programmer menulis kode dengan lebih sedikit baris dan lebih sedikit kesalahan.Â
Pada tahun 1994, Python mencapai tonggak penting dengan peluncuran versi 1.0. Versi ini memperkenalkan berbagai fitur baru yang semakin memperkuat daya tarik Python, seperti pengelolaan memori otomatis melalui sistem pengumpul sampah (garbage collection), pengenalan pustaka standar pertama, dan peningkatan dukungan terhadap modul eksternal. Dengan dirilisnya versi 1.0, Python mulai mendapat perhatian dari komunitas pengembang perangkat lunak, meskipun masih belum sebesar bahasa-bahasa lain seperti C atau Java. Namun, para pengembang yang tertarik dengan prinsip kesederhanaan dan fleksibilitas Python mulai menggunakan bahasa ini untuk berbagai jenis aplikasi, dari yang sederhana hingga yang lebih kompleks.Â
Python semakin populer pada tahun 2000-an, terutama setelah rilis versi 2.0. Versi 2.0 ini membawa banyak perubahan besar, di antaranya adalah pengenalan tipe data Unicode, peningkatan pengelolaan memori, dan dukungan terhadap iterator yang memungkinkan penanganan koleksi data yang lebih efisien. Python 2.x mulai digunakan secara luas di industri perangkat lunak, dengan banyak proyek dan aplikasi besar yang dibangun dengan bahasa ini. Python menjadi bahasa pilihan untuk pengembangan aplikasi perangkat lunak berbasis web, alat-alat ilmiah, analisis data, dan berbagai jenis aplikasi lainnya. Pada masa ini, Python 2.0 juga memperkenalkan beberapa perbaikan dalam pustaka standar dan alat bantu pengembangan yang memungkinkan para pengembang untuk bekerja lebih efisien.Â
Pada tahun 2008, Python meluncurkan versi besar lainnya, yaitu Python 3.0, yang bertujuan untuk mengatasi beberapa keterbatasan dan inkonsistensi yang ada pada versi sebelumnya. Python 3.0 dirancang untuk membawa perbaikan besar dalam hal desain bahasa, namun perubahan ini menyebabkan ketidakcocokan dengan kode Python 2 yang ada. Beberapa fitur baru yang diperkenalkan dalam Python 3.0 termasuk perubahan besar dalam cara penanganan string dan karakter, penanganan input/output yang lebih efisien, dan pengenalan tipe data baru yang lebih kuat. Meskipun Python 3 memiliki banyak perbaikan dan fitur baru, peralihan dari Python 2 ke Python 3 tidak berjalan mulus karena banyak proyek besar dan pustaka pihak ketiga yang masih bergantung pada Python 2.Â
Salah satu tantangan utama pada masa itu adalah bahwa banyak pengembang yang merasa sulit untuk beralih ke Python 3 karena ketidakcocokan antara kedua versi. Namun, dengan terus berkembangnya pustaka Python dan komitmen komunitas untuk mendukung Python 3, versi ini perlahan-lahan diterima dan diadopsi secara lebih luas. Python 3 membawa banyak perubahan yang mengarah pada pengembangan perangkat lunak yang lebih bersih, lebih efisien, dan lebih kuat, yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi kebutuhan industri yang semakin berkembang, seperti pengolahan data besar, pengembangan kecerdasan buatan, dan aplikasi berbasis web.Â
Pada 2020, Python 2 akhirnya mencapai akhir siklus hidupnya, yang menandai berakhirnya dukungan resmi dan pembaruan untuk versi tersebut. Komunitas pengembang di seluruh dunia mulai beralih sepenuhnya ke Python 3, yang saat ini menjadi versi dominan yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Setelah Python 2 dihentikan, Python 3 terus berkembang dan menjadi bahasa utama yang digunakan untuk berbagai aplikasi, dari analisis data dan kecerdasan buatan hingga pengembangan aplikasi web dan perangkat lunak komersial.Â
Sejak saat itu, Python semakin diterima di berbagai bidang industri, dari teknologi dan keuangan hingga kesehatan dan pemerintahan. Dengan banyaknya pustaka dan framework yang tersedia, seperti TensorFlow, PyTorch, Django, dan Flask, Python telah menjadi bahasa yang sangat penting untuk pengembangan aplikasi web, analisis data, pembelajaran mesin, dan kecerdasan buatan. Python juga dikenal karena kemudahan penggunaannya, yang menjadikannya pilihan utama untuk pengembangan aplikasi cepat dan untuk pemrogram pemula yang ingin memulai karir mereka dalam dunia pemrograman.Â
Seiring waktu, Python terus berkembang dan mendapatkan popularitas di seluruh dunia, dengan komunitas yang sangat besar dan aktif yang terus berkontribusi dalam pengembangan pustaka baru, peningkatan dokumentasi, dan perbaikan bug. Python telah menjadi bahasa yang sangat penting dalam ekosistem teknologi global, digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Facebook, Instagram, Spotify, dan Dropbox, yang memanfaatkan kekuatan Python untuk membangun aplikasi yang efisien, scalable, dan berorientasi pada data.Â