Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nalar

23 November 2020   01:01 Diperbarui: 23 November 2020   01:15 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika langit runtuh ke bawah lututku
Tanganku gemetar menahan angkasa
Berdoa agar badanku tak rapuh
Sebelum tanah terangkat dari padang kehampaan

Aku berdiri dengan goyah
Diterpa angin ketidakpastian
Sekali sejuk bagai embun pagi
Kadang gersang bagai tinggal di gurun Gobi

Hanya cinta yang mengokohkan
Hanya kasih yang menguatkan
Mereka menemani tiap nafasku
Namun kalian terus membayangi langkahku

Aku menjunjung dunia dengan amat payah
Dengan gerak tertatih yang tak bisa kutolak
Keringatku bagai lautan, asaku tinggal secuil
Namun ku terus mengeja
Aksara alam yang melintas sekelebat

Apakah dunia yang terus berputar?
Atau cuma diriku saja yang digoyang nalar?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun