Mohon tunggu...
Cut Rizka Safrianti
Cut Rizka Safrianti Mohon Tunggu... Penulis - Author, Founder STCI (@sahabat_tuliscutika), Writing Coach, Editor Edwrite, Pelopor Literasi

Jika sebuah peluru hanya menembus satu kepala, menulis bisa membombardir jutaan kepala untuk bergerak tanpa perintah. Oleh karenanya, tulislah kebaikan bukan keburukan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Redup

27 Juli 2021   18:19 Diperbarui: 27 Juli 2021   18:31 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Redup
Karya: Cut Rizka Safrianti

Dalam bias jemu sebait sajak
Yang menghentak raga tuk berteriak
Antara tirakat cinta dan kehilangan
Lukaku melonjak mengikat duka kenangan

Sebait syahdu irama tembang yang berpadu dengan denting malam
Kau menjelma redup tanpa gemintang di balik senyum indurasmi yang tenggelam
Aku tersesat tanpa haluan dan padam
Rasi-ku lesap oleh kepergianmu dalam shyam

Engkau tahu?
Apa yang lebih menyakitkan dari melihat cahaya temaram
Itu senja saat kakimu tak lagi menapak geram
Hanya sengau dan desah yang seketika tumbang
Pada bulir kemunafikan yang berjatuhan dan berserak dirajam
Kita hanya lakon perang yang lengkara menang
Kita hanya sekerat mau tanpa juang
Lalu mati tenggelam sebelum menabuh genderang

Selamat menjadi puing kehancuran
Saat landai segala kecurangan
Dan kau biarkan semua lepas tanpa kendali dan peduli
Kau dan aku tak ubah sayap mati
Yang menepi kehilangan emosi
Demi sebongkah harapan dan ilusi

Banda Aceh, 27 Juli 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun